TRIBUNNEWS.COM - Ukraina berencana membangun sekolah bawah tanah pertama di Kharkiv.
Sekolah bawah tanah ini akan melindungi siswa dari serangan bom dan rudal Rusia selama mereka belajar.
Wali Kota Kharkiv mengatakan Rusia meluncurkan rudal ke wilayah itu hampir setiap hari.
"Kami berencana membangun sekolah bawah tanah pertama di Ukraina, yang akan memenuhi persyaratan peraturan paling modern untuk struktur pelindung," tulis Wali Kota Kharkiv, Ihor Terekhov di Telegram, Senin (2/10/2023).
"Tempat penampungan ini akan memungkinkan ribuan anak di Kharkiv untuk melanjutkan pendidikan tatap muka yang aman bahkan ketika ada ancaman rudal," lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera.
Ihor Terekhov tidak merinci kapan sekolah bawah tanah itu akan dibuka.
Ia mencatat Kharkiv tidak akan mengurangi pengeluaran untuk pendidikan pada periode 2023-2024, meski kekurangan dana dari anggaran.
Baca juga: Rusia: Ukraina Kalah Telak di Donetsk, 180 Prajurit Tewas dalam Sehari, Gudang Amunisi Meledak
Kharkiv akan Buat Sekolah Bawah Tanah
Pemerintah Kharkiv membuat rencana membuat sekolah di dalam sistem metro kota di bawah tanah.
Kharkiv mengatur sekitar 60 ruang kelas terpisah di seluruh wilayah sebelum awal tahun ajaran baru pada 1 September 2023, menciptakan ruang belajar yang aman bagi 1.000.
Rencana ini terinspirasi dari penduduk Kharkiv yang berlindung di platform lebar dan koridor bawah tanah Kharkiv selama puncak invasi tahun 2022.
Lebih dari 160.000 orang tidur di koridor bawah tanah saat itu, di antaranya ada 7.000 anak-anak.
Kepala Penddidikan Kharkiv, Olha Demenko mengatakan anak-anak itu menghabiskan waktu dengan bernyanyi dan bermain bersama di bawah tanah selama puncak invasi.
Baca juga: Pasukan Drone Ukraina Bikin Rekor, Sukses Hajar 220 Unit Peralatan Tempur Rusia Dalam Sepekan
Wali Kota Kharkiv mendukung gagasan itu untuk melindungi siswa selama menempuh pendidikan.
"Kami melakukan aktivitas seperti bermain dan bernyanyi bersama mereka selama waktu itu dan ketika tahun ajaran baru sudah dekat, kami bertanya-tanya, bagaimana jika kami melakukannya lagi tetapi dengan cara yang lebih terorganisir?" kata Wali kota Kharkiv, Ihor Terekhov, Senin (2/10/2023), dikutip dari The Guardian.
Sekolah-sekolah Ukraina di garis depan terpaksa beralih menjadi sekolah daring selama perang.
Kementerian Pendidikan Ukraina mengatakan 363 institusi pendidikan hancur dan lebih dari 3.800 di antaranya rudak sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari 2022.
Pada Senin (2/10/2023), seorang warga sipil tewas dan beberapa rumah rusak akibat penembakan dan serangan roket Rusia selama 24 jam terakhir di Kharkiv.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina