Komandan Pasukan Darat Ukraina Pamer Skill, Sniper 'Ghost' Hantam Tentara Rusia dari Jarak 1,5 Km
TRIBUNNEWS.COM - Komandan pasukan darat Ukraina memamerkan taktik dan kemampuan penembak jitu pasukannya dalam upaya mengusir pasukan invasi Rusia dari negara tersebut.
Komandan tersebut, Jenderal Oleksandr Syrskyi mengunggah dua video di saluran Telegram resminya pada Selasa (3/10/2023).
Dijelaskan, dua video tersebut merekam kemapuan dari unit sniper "Ghost" dari Brigade Kepresidenan Terpisah "Hetman Bohdan Khmelnytskyi".
Baca juga: Pusing Armada Laut Hitam Terus Diberondong Drone Ukraina, Rusia Kerahkan Pesawat Amfibi Bertorpedo
Hetman Bohdan Khmelnytskyi adalah sebuah unit elit yang diberi nama sesuai dengan nama pemimpin pemerintahan Cossack pada abad ke-17 yang ada di Ukraina selatan.
Video tersebut, tulis Syrskyi, menunjukkan ambruknya dua tentara Rusia seusai ditembak dari bidikan berjarak sekitar 1.700 yard atau sekitar 1.500 meter (1,5 kilometer).
Jenderal tersebut mengatakan bahwa para penembak jitu menggunakan senapan BARRET MRAD 338, senjata api yang diproduksi oleh Perusahaan Senjata Api Barret Australia-Amerika.
Produsen senjata ini memang terkenal memproduksi senapan jarak jauh dan berkaliber tinggi.
"Jayalah para pahlawan," tulis Syrskyi pada caption kedua video tersebut. di unggahannya di Telegram.
Sang komandan tidak merinci di mana rekaman itu diambil di jarak 800 mil atau kapan penembakan dilakukan.
Klip-klip tersebut tampaknya diambil dari balik dedaunan, dan setidaknya dalam salah satu dari dua video tersebut, penembak jitu tersebut tampaknya menembak ke arah apa yang tampak seperti gedung apartemen besar.
Satu di antara video sniper Ukraina menembak dari jarak jauh pasukan Rusia bisa diklik pada tautan berikut: KLIK
Sering Pamer di Media Sosial
Syrskyi sering mengunggah video aksi tempur dan kemampuan militer Ukraina di Telegram miliknya, begitu pula tokoh militer dan politik Ukraina lainnya.
Pada akhir September, sang jenderal mengunggah klip lain yang menunjukkan penembak jitu dari unit Brigade Kepresidenan Terpisah yang menembaki pasukan Rusia, dengan judul: "Kerja bagus."
Syrskyi memegang kendali operasional operasi serangan balasan Ukraina ke tentara Rusia yang sedang berlangsung di tenggara negara itu.
Berlangsung sejak awal Juni, tujuan serangan balasan Ukraina ini tampaknya adalah memutus “jembatan darat” wilayah yang diduduki oleh pasukan Rusia di sepanjang garis pantai Laut Hitam dan Laut Azov, yang menghubungkan Krimea ke Rusia bagian barat.
Serangan tersebut berjalan lebih lambat dari yang diharapkan di Kiev dan para sekutu Baratnya.
Namun para pemimpin militer dan sipil Ukraina tetap mempertahankan kepercayaan publik meskipun hanya memperoleh sedikit keuntungan dan mengalami kerugian besar.
Presiden Volodymyr Zelensky bertemu dengan Syrskyi pada hari Selasa untuk mendengarkan laporan terbaru dari timur laut negara tersebut di mana pasukan Rusia telah melancarkan serangan pengalih perhatian di wilayah Luhansk dan Kharkiv.
“Kami bangga dengan para pembela HAM yang menunjukkan kekuatan maksimal selama membela wilayah Kharkiv. Hari ini saya berkesempatan mengucapkan terima kasih secara pribadi kepada mereka, memberikan penghargaan, dan berjabat tangan,” kata Zelensky di Facebook.
(oln/NW/*)