Drone Octocopters R18 Ukraina Tumpas 10 Tank Rusia Bahkan di Kegelapan Malam
TRIBUNNEWS.COM - Militer Ukraina mengklaim kini punya drone andalan untuk menghancurkan aset pasukan Rusia di garis depan pertempuran.
Sejauh ini, Ukraina dikenal cukup menjadi 'nyamuk' menyebalkan bagi tentara Rusia dengan menyerang mereka menggunakan drone-drone murah bermodal tempelan bahan peledak pada bodi UAV.
Namun, Ukraina juga punya alat 'serius' bernilai miliaran rupiah atau tepatnya senilai 100 ribu dolar atau setara Rp 1,5 M untuk sebuah drone canggih yang disebut octocopter.
Baca juga: Helikopter K-29 Basmi Drone di Krimea, Rusia: Pendaratan Amfibi Ukraina Cuma Pamer Bendera
"Satu octocopter berharga 100.000 dolar AS, terbukti ampuh, mampu menghancurkan tank dan artileri Rusia yang jauh lebih mahal, bahkan di tengah malam," kata seorang operator drone dar ketentaraan Ukraina dilansir Insider.
Octocopters R18 buatan Ukraina dilengkapi dengan kamera pencitraan termal dan mampu membawa persenjataan yang dapat dijatuhkan pada aset musuh di bawah.
Seorang operator drone di Brigade Mekanik Terpisah ke-24 Ukraina, yang dikenal dengan nama Sunset, mengatakan kepada CBS News dalam sebuah laporan yang diterbitkan minggu ini bahwa unitnya telah menggunakan oktokopter R18 untuk memusnahkan 10 tank Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
Nilai satu tank T-72 era Soviet diperkirakan lebih dari satu juta dolar, sedangkan tank Rusia yang lebih canggih, seperti T-80 dan T-90, bahkan lebih berharga lebih mahal lagi.
"Brigade Mekanik Terpisah ke-24 telah menggunakan drone octocopter sejak bulan Mei," kata Sunset, menurut laporan tersebut.
Dia menambahkan, drone tersebut menjadi sangat efektif dan sangat mematikan setelah hari gelap.
Sepuluh Ribu Drone Hancur Per Bulan
Sunset tidak menyebutkan berapa kerugian drone Ukraina yang juga jatih ditembak tentara Rusia.
Namun seorang pejabat Ukraina memperkirakan pada bulan Agustus bahwa Ukraina kehilangan 40 hingga 45 drone setiap hari, termasuk beberapa drone bersistem canggihnya.
Beberapa perkiraan lain jauh lebih tinggi, yang menurut para peneliti sebelumnya memperkirakan kerugian mencapai 10.000 drone per bulan.
Tidak jelas angka mana yang akurat atau apakah kerugian ini termasuk sistem yang disengaja, seperti serangan drone bunuh diri satu arah (kamikaze).
Pun, Ukraina mengklaim, kerugian Rusia dipastikan jauh lebih mahal dari yang mereka tanggung.
Komandan unit militer Ukraina, yang dipanggil Hasan, mengatakan kepada CBS News bahwa dalam sebulan terakhir saja tentaranya telah “menghancurkan perangkat keras Rusia senilai 40 juta dolar AS” menggunakan drone.
Dia menambahkan bahwa unitnya dijadwalkan untuk ditingkatkan jumlahnya dari sekitar 60 menjadi 100 tentara dan perlu meningkatkan armada drone-nya.
Ukraina Bentuk Pasukan Drone, Dua Ribu Unit Dikirim ke Garis Depan
Dalam beberapa bulan terakhir, militer Ukraina juga telah menggunakan drone yang jauh lebih murah dan berbiaya rendah yang dilengkapi dengan alat peledak, seperti granat berpeluncur roket anti-tank, untuk melawan pasukan Rusia.
Drone tersebut, yang berharga sekitar 400 dolar AS, menjadi sangat populer dan muncul sebagai senjata anti-tank terkemuka bagi militer Ukraina di tengah invasi Rusia ke Ukraina selama 20 bulan.
Pasukan Rusia juga menggunakan drone yang bisa meledak dalam perang tersebut.
Menteri Transformasi Digital Ukraina Mykhailo Fedorov mengatakan bahwa Ukraina berdedikasi untuk membangun “pasukan drone” yang mutakhir dan proyek tersebut telah melibatkan ribuan platform tak berawak ke dalam pertempuran.
Fedorov mengatakan dalam sebuah tweet pada Jumat bahwa hampir 2.000 drone berteknologi tinggi yang dilengkapi dengan alat AI untuk secara otomatis “mendeteksi” dan “melacak” target sedang dikirim ke garis depan.
“Data berkualitas berarti hasil yang lebih cemerlang dari unit serangan UAV. Pantau terus,” kata Fedorov.
(oln/cnbc/BI/*)