News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tertimpa Longsoran Salju di Gunung Shishapangma Tibet, 2 Pendaki Tewas dan 2 Lainnya Hilang

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ggunung Shishapangma, Tibet. Longsoran salju melanda lereng gunung Shishapangma, Tibet pada Sabtu (7/9/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Longsoran salju melanda lereng gunung Shishapangma, Tibet pada Sabtu (7/9/2023).

Akibat longsoran salju tersebut, pendaki gunung asal Amerika, Anna Gutu dan pemandunya asal Nepal, Mingmar Sherpa meninggal dunia.

Sementara dua pendaki lainnya dinyatakan hilang.

Mengutip dari CBC News, Tashi Sherpa dari Seven Summit Treks mengidentifikasi orang hilang sebagai pendaki Amerika Gina Marie Rzucidlo dan pemandunya Tenjin "Lama" Sherpa.

Tenjen Lama Sherpa telah menemani Kristin Harila dalam pendakian cepat selama tiga bulan di antara 8.000 orang.

Setelah selesai dengan Harila di K2 pada bulan Juli, dia kembali menjadi pemandu untuk Seven Summit Treks.

Baca juga: Organisasi HAM Internasional Diharap Beri Perhatian Terhadap Kondisi Perempuan Tibet

Dia telah mencapai puncak Manaslu dan Dhaulagiri pada musim gugur ini.

Sementara Karma Gelen Sherlpa, pemandu Nepal lainnya, terluka parah dan harus diantar menuruni gunung dan dibawa ke rumah sakit terdekat.

Kantor berita pemerintah Tiongkok Xinhua mengatakan kecelakaan tersebut terjadi di ketinggian antara 7.600 dan 8.000 meter.

Menurut laporan Kantor Berita milik negara Xinhua, sebanyak 52 pendaki dari berbagai negara termasuk AS, Inggris, Jepang, dan Italia sedang berusaha mencapai puncak gunung tersebut ketika longsoran salju melanda.

Semua aktivitas pendakian gunung telah dihentikan di Gunung Shishapangma.

Dikutip dari ExploresWeb, ebanyakan pendaki Elite Exped dan Imagine Nepal berbalik pada ketinggian 7.600 m.

Meskipun detailnya masih samar, pelacak Naila Kiani berhenti mencatat pergerakan selama lebih dari satu jam sebelum dia berbalik.

Para pendaki bisa saja berhenti jika mendengar atau melihat longsoran salju di atasnya.

Kiani yang melakukan pendakian bersama rekannya asal Pakistan Sirbaz Khan, sudah berada di ketinggian 6.400m (ketinggian Camp 1).

Salah satu pendaki, Uta Ibrahimi mengatakan, komunikasi dari Tibet sudah dilakukan.

Nmun para pendaki yang telah bergabung dalam pendakian puncak melaporkan melalui inReach saat mereka kembali ke Base Camp.

“Saya punya firasat buruk sepanjang hari,” kata Uta.

Adapun untuk upaya penyelamatan harus dilakukan di lapangan.

Penyelamat tidak dapat menggunakan helikopter di gunung karena pembatasan Tiongkok.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini