Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR RI terus memonitor perkembangan perang di Gaza, Palestina awal Oktober 2023 ini yang telah menelan korban jiwa lebih dari 1.100 orang.
Komisi I DPR berpandangan konflik di Gaza tak lepas dari akar konflik direbutnya wilayah Palestina oleh Israel pada tahun 1948.
Demikian disampaikan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid dalam keterangan yang diterima Rabu (11/10/2023).
"Kami memandang konflik saat ini tidak lepas dari akar konflik yang terjadi sejak tahun 1948 yaitu direbutnya wilayah Palestina oleh Israel," kata Meutya.
"Ditambah segala bentuk kekerasan dan diskriminasi yang dilakukan oleh Israel terhadap Rakyat Palestina selama bertahun tahun," lanjut Meutya.
Dikatakan Meutya, Komisi I DPR RI meminta semua pihak yang berkonflik untuk menghentikan segala bentuk provokasi dan mulai memikirkan jalur dialog dan solusi jangka pendek serta jangka panjang.
Menurutnya solusi jangka pendek seperti dihentikannya segala bentuk kekerasan baik oleh Israel dan Hamas serta dukungan seluruh negara (termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Iran, Lebanon).
Hal itu untuk mewujudkan perdamaian yang berbentuk solusi jangka panjang “two-state solution“.
"Di mana terbentuknya negara Palestina merdeka yang berdasarkan hukum internasional dan parameter yang telah disepakati secara internasional," tandas legislator Partai Golkar itu.