Pemerintah Hongaria juga mengambil sikap serupa terhadap konflik di Ukraina, dimana Szijjarto dan Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban berulang kali menyerukan gencatan senjata dan perundingan damai.
Hongaria juga terus menentang bantuan militer lebih lanjut Uni Eropa ke Kiev dan menolak mengizinkan senjata Barat masuk ke Ukraina melalui wilayah Hongaria.
Hongaria juga menuduh para pemimpin UE meningkatkan pertempuran di Ukraina sehingga merugikan perekonomiannya sendiri dan berisiko memicu perang global.
“Setiap kali terjadi perang di luar Eropa, UE memandang rendah moral mereka dan menyerukan perdamaian, negosiasi, dan segera mengakhiri kekerasan. Namun ketika perang terjadi di Eropa, UE memicu konflik dan memasok senjata,” kata Szijjarto kepada surat kabar Hungaria Magyar Nemzet pekan lalu.
Uni Eropa Dukung Israel
Kurang dari empat hari setelah Szijjarto berbicara dengan Magyar Nemzet, UE mengeluarkan pernyataan yang mengecam Hamas dan mendukung “hak Israel untuk membela diri.”
Pernyataan tersebut diakhiri dengan seruan untuk “perdamaian abadi dan berkelanjutan melalui upaya yang dihidupkan kembali dalam Proses Perdamaian Timur Tengah.”
Blok tersebut juga melanjutkan pembayaran bantuannya kepada Otoritas Palestina.
Hamas melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel pada hari Sabtu, dengan militannya menembakkan roket ke kota-kota Israel dan menyerbu pemukiman Yahudi di dekat perbatasan Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapinya dengan menyatakan keadaan perang dan melancarkan serangan udara ke Gaza yang berpenduduk padat.
Hingga Selasa, lebih dari 1.000 warga Israel dan hampir 800 warga Palestina telah terbunuh, menurut angka dari masing-masing pihak.
(oln/*/RT)