TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah menyatakan keinginannya untuk mengunjungi Israel di tengah meningkatnya konflik Palestina-Israel.
Namun pihak Israel telah menjelaskan, kunjungan tersebut belum waktunya, menurut sumber berita Israel, Ynet.
Menurut Ynet, Presiden Ukraina ingin mengunjungi Israel bersama Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Antony Blinken akan mengunjungi Israel pada Senin (16/10/2023) untuk kedua kalinya sejak konflik meningkat.
Namun, pihak Israel mengatakan kepada Ukraina bahwa sekarang adalah bukan waktu yang tepat untuk kunjungan Zelensky.
Baca juga: 100 Ribu Warga Masih Terjebak di Jalur Gaza, Israel Minta Mereka Keluar Karena Segera Dibumi Hangus
Meskipun demikian, penolakan ini tidak berarti Zelensky tidak akan datang ke Israel sama sekali.
Menurut Ynet, perjalanan seperti itu bisa dilakukan nanti pada salah satu potensi tur Eropa Presiden Ukraina.
Belum ada penjelasan lebih lanjut mengapa Presiden Ukraina ditolak kunjungannya.
Israel telah berulang kali menyatakan dukungannya terhadap Ukraina selama invasi Rusia yang sedang berlangsung.
Namun, Israel ragu-ragu untuk memberikan bantuan militer dan malah mengirimkan bantuan kemanusiaan.
Israel telah menjelaskan sikapnya agar tidak menimbulkan permusuhan dengan Rusia secara keseluruhan, terutama karena kehadiran tentara Rusia di Suriah, seperti diberitakan i24News.
Zelensky Nyatakan Dukungan ke Israel
Baca juga: AS-Israel akan Masukkan Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza, Cari Cara Agar tak Jatuh ke Tangan Hamas
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan dukungan penuh Ukraina kepada Israel.
Zelensky menyerukan dukungan internasional untuk menunjukkan solidaritas.
“Inilah sebabnya saya mendesak semua pemimpin untuk mengunjungi Israel dan menunjukkan dukungan mereka kepada rakyat," kata Zelensky dalam wawancaranya dengan France 24 pada Selasa (10/10/2023).