TRIBUNNEWS.COM -- Penembakan mematikan terjadi di Brussel, Belgia pada Senin (16/10/2023) malam kelompok teroris ISIL (ISIS) diduga menjadi pelakunya.
Pelaku kini menjadi buronan polisi Brussel setelah melarikan diri.
Dalam peristiwa tersebut dua orang dinyatakan tewas, sementara tiga lainnya mengalami luka-luka serius.
Baca juga: Sepucuk Surat Ditemukan dalam Kantong milik Wanita yang Tewas di Mall Paragon Semarang, Ini Isinya
Dilaporkan, polisi mengidentifikasi pelaku sebagai teroris setelah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah video yang diposting secara online.
Eric Van Duyse, juru bicara kantor kejaksaan federal, mengatakan penyelidikan difokuskan pada “kemungkinan motivasi teroris atas penembakan tersebut” setelah “klaim tanggung jawab diposting di media sosial”.
Pihak berwenang sedang berupaya memverifikasi video tersebut.
“Orang ini mengaku terinspirasi oleh ISIS,” kata Van Duyse. “Kewarganegaraan Swedia dari para korban dikemukakan sebagai kemungkinan motifnya.”
Swedia meningkatkan kewaspadaan ancamannya ke tingkat tertinggi kedua pada bulan Agustus, memperingatkan peningkatan ancaman terhadap kepentingan Swedia di luar negeri setelah pembakaran Al-Quran oleh seorang pengungsi Irak di Swedia yang membuat marah umat Islam dan menimbulkan ancaman dari kelompok garis keras.
Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo mengonfirmasi di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, bahwa para korban adalah orang Swedia.
Baca juga: Tersangka Penembakan di Mall Siam Paragon Thailand Didakwa Pasal Pembunuhan Berencana
“Saya baru saja menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada PM Swedia menyusul serangan mengerikan yang terjadi malam ini terhadap warga Swedia di Brussels,” tulis de Croo.
“Pikiran kami tertuju pada keluarga dan teman-teman yang kehilangan orang yang mereka cintai. Sebagai mitra dekat, perang melawan terorisme adalah upaya bersama.”
Jaksa federal mengatakan korban ketiga, yang terluka namun kondisinya tidak mengancam nyawa, adalah seorang sopir taksi. Jaksa meminta warga Brussel untuk tetap tinggal di dalam rumah sampai ancaman tersebut berakhir.
Peringatan ancaman di Brussel dinaikkan ke peringkat tertinggi yaitu 4, yang berarti “ancaman sangat serius”. Sebelumnya berada di angka 2, menunjukkan ancaman rata-rata.