TRIBUNNEWS.COM - Militer Ukraina mengabarkan pasukannya menyerang lapangan udara militer Rusia yang berada di Luhansk dan Zaporizhzhia di bagian timur negara tersebut, Selasa (16/10/2023).
Serangan rudal ke lapangan udara yang dikuasai Rusia di wilayah timur dan tenggara Ukraina itu, dilakukan pada malam hari.
Para blogger militer pro-perang Rusia mengabarkan hal yang sama seperti klaim Kyiv.
Baca juga: Cek Pabrik Rudal Canggih, Menteri Pertahanan Rusia: Rudal Sarmat Bernuklir Segera Tugas Tempur
Adapun para pejabat yang didukung Kremlin di wilayah pendudukan mengatakan serangan tersebut tidak berhasil karena berhasil dipatahkan.
Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari laporan serangan terhadap lapangan udara yang berada di bawah kendalinya tersebut.
“Angkatan Bersenjata Ukraina melancarkan serangan yang tepat sasaran terhadap lapangan udara dan helikopter musuh di dekat Luhansk dan Berdiansk yang diduduki sementara,” kata departemen komunikasi militer Ukraina.
Lapangan terbang di wilayah Luhansk dan Zaporizhzhia yang sebagian wilayahnya diduduki pasukan Rusia, berjarak kurang dari 100 kilometer dari garis depan dan memainkan peran penting bagi militer Rusia.
Kepala pemerintahan Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Vladimir Rogov, mengklaim sistem pertahanan udara Rusia “berhasil” menangkis serangan rudal Ukraina.
“Sebuah rudal ditembak jatuh di pinggiran (Berdiansk),” tulis Rogov di aplikasi pesan Telegram.
Dia mengatakan akan memberikan rincian mengenai korban dan kerusakan nanti.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, tanpa secara langsung merujuk pada serangan di Luhansk dan Berdiansk, mengatakan pihaknya telah menghancurkan dua helikopter Rusia, sebuah depot amunisi dan sebuah kendaraan artileri.
Setidaknya tiga saluran Telegram pro-perang Rusia mengklaim serangan tersebut menggunakan sistem rudal taktis tentara jarak jauh (ATACMS), yang baru disetujui Amerika untuk diberikan kepada Ukraina bulan lalu.
Ukraina telah menargetkan wilayah-wilayah yang diduduki Moskow serta wilayah-wilayah di Rusia dengan frekuensi yang semakin meningkat sejak melancarkan serangan balasan pada bulan Juni.
(oln/*/TMT)