News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siaga Tinggi di Prancis, Pengunjung Istana Versailles dan 8 Bandara Dievakuasi

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penumpang dan staf maskapai menunggu di luar Bandara Toulouse-Blagnac di Blagnac, barat daya Prancis, pada 18 Oktober 2023, setelah bandara dievakuasi.

Sejauh ini semua ancaman tersebut terbukti palsu.

Penumpang menunggu saat tentara Prancis berpatroli di luar Bandara Toulouse-Blagnac di Blagnac, barat daya Prancis, pada 18 Oktober 2023. (CHARLY TRIBALLEAU / AFP)

Baca juga: Pria Chechnya Tikam Guru di Prancis hingga Tewas, 2 Siswa Terluka, Macron Bergegas ke Lokasi

Belum diketahui apakah ancaman tersebut terkait dengan ketegangan Israel-Palestina.

Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara tentang ketegangan tersebut pada hari Kamis.

Ia bersumpah mendukung Israel dan mengutuk kelompok militan Hamas.

Juru bicara pemerintah Olivier Veran mengatakan bahwa Prancis tidak boleh dicekam rasa takut setelah adanya peringatan keamanan dan evakuasi, menurut Associated Press.

“Inilah yang ditunggu-tunggu oleh para teroris, untuk meneror kita," katanya.

"Kita bisa waspada dan saya lebih suka berbicara tentang masyarakat yang waspada."

"Waspada, ya. Takut, tidak."

Identitas Pelaku Penikaman

Anggota unit RAID taktis polisi Prancis ("Penelitian, Bantuan, Intervensi, Pencegahan") memasuki sekolah menengah Gambetta di Arras, timur laut Prancis pada 13 Oktober 2023, setelah seorang guru tewas dan dua orang lainnya terluka parah dalam serangan pisau. (DENIS CHARLET / AFP)

Baca juga: Hotel di Prancis Habiskan Rp 24,8 Juta untuk Basmi Kutu Busuk

Menurut AP, tersangka pelaku bernama Mohamed M., 20 tahun, yang merupakan alumni siswa sekolah tersebut.

Ia ditempatkan di bawah pengawasan badan intelijen Prancis selama musim panas karena dicurigai melakukan aksi radikalisasi, tuduhan serupa yang telah lama dituduhkan kepada keluarganya.

Kakak laki-laki tersangka, yang juga pernah bersekolah di sekolah yang menjadi sasaran serangan, sedang menjalani hukuman penjara 5 tahun karena pelanggaran teror.

Sedangkan ayahnya dikeluarkan dari Prancis pada tahun 2018 karena radikalisme, lapor AP.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini