Angkatan Udara Turki Kirim Empat Penerbangan Berisi Bantuan ke Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Turki mengungkapkan kalau angkatan udara mereka menyiapkan empat penerbangan yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Pengumuman Turki pada Senin (23/10/2023) itu sebagai respons atas pengepungan dan pemboman berkepanjangan Israel di Gaza setelah serangan operasi Banjir Al-Aqsa yang dilakukan Hamas pada tanggal 7 Oktober silam.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Erdogan juga menginstruksikan angkatan udaranya untuk menyediakan pasokan medis untuk merawat warga Palestina yang terluka dan terlantar.
Baca juga: Usir Warga Gaza ke Sinai, IDF: Tank Israel Tak Sengaja Tembak Pos Militer Mesir di Perbatasan Rafah
Kementerian Pertahanan Turki mengungkapkan pengiriman bantuan itu melalui pernyataan di platform media sosial twitter.
“Kami telah mulai memuat paket bantuan kemanusiaan yang disiapkan atas instruksi Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang sebagian besar mencakup pasokan medis, ke pesawat angkatan udara. Pesawat sudah siap, mereka akan terbang ke Mesir. Empat penerbangan telah dijadwalkan untuk mengirimkan pasokan kemanusiaan ke wilayah tersebut," tulis unggahan tersebut.
Pekan lalu, produsen drone Turki, Baykar, menegaskan bahwa mereka akan mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai $10 juta ke Gaza.
Pada 21 Oktober, konvoi PBB berhasil melintasi perbatasan Mesir di penyeberangan Rafah untuk memberikan pengiriman pertama bantuan kemanusiaan asing ke Jalur Gaza.
Baca juga: Brigade Al Qassam Hamas Sergap Pasukan Lapis Baja Israel yang Melintasi Perbatasan Gaza
Fahrettin Koca, Menteri Kesehatan Turki, mengumumkan pada hari yang sama kalau Turki akan mengirim pesawat yang membawa obat-obatan dan ahli medis ke Mesir untuk membantu pengungsi Palestina.
Pada 22 Oktober, di tengah upaya Kairo dan Ankara untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza, sebuah tank Israel secara tidak sengaja menyerang sebuah pos militer Mesir di dekat penyeberangan perbatasan Rafah.
Serangan itu terjadi tak lama setelah konvoi bantuan kedua memasuki Gaza melalui penyeberangan Rafah dari sisi Mesir, menurut seorang saksi mata yang berbicara kepada Reuters.
Konvoi bantuan terdiri dari 19 truk yang membawa makanan dan perbekalan medis.
Antrean Truk Pembawa Bantuan
Ketika militer Israel mulai mengebom daerah kantong padat penduduk itu dua minggu lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memerintahkan Tel Aviv untuk memutus aliran listrik, makanan, air, dan pasokan medis ke Jalur Gaza dan mencegah bantuan asing menjangkau ribuan warga Palestina sebagai hukuman 'kolektif'
Gaza hanya mampu menerima bantuan dalam jumlah terbatas dari pihak asing.
Lebih dari 200 truk yang membawa sekitar 3.000 ton bantuan kemanusiaan masih terdampar di penyeberangan Rafah di sisi Mesir akibat pemboman Israel baru-baru ini terhadap penyeberangan tersebut.
Serangan Israel telah menewaskan 4.651 warga Palestina (kira-kira sepertiga anak-anak) dan melukai 14.000 orang selama dua minggu bombardemen di Gaza.
(oln/TC/*)