TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri S Jaishankar mengatakan hubungan antara India dan Kanada saat ini sedang melalui fase yang sulit.
Ia menjelaskan, ada 'campur tangan terus-menerus' oleh personel Kanada dalam urusan dalam negeri New Delhi.
“Hubungan saat ini sedang melalui fase yang sulit. Namun saya ingin mengatakan bahwa masalah yang kita hadapi ada pada segmen tertentu dari politik Kanada dan kebijakan yang dihasilkan dari hal tersebut,” kata Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar, dikutip dari Reuters.
Hubungan antara India dan Kanada berada di bawah ketegangan yang parah menyusul tuduhan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau bulan lalu mengenai 'potensi' keterlibatan agen-agen India dalam pembunuhan seorang pemimpin separatis Sikh di British Columbia pada bulan Juni, dikutip dari CNBCTV18.
Beberapa hari setelah tuduhan Trudeau, India mengumumkan penangguhan sementara penerbitan visa bagi warga negara Kanada dan meminta Ottawa untuk mengurangi kehadiran diplomatiknya di negara tersebut.
Oleh karena itu, Kanada harus menarik 41 diplomatnya dari India pada Kamis, lalu.
Baca juga: Buntut Pembunuhan Aktivis Sikh, India Minta Kanada Pulangkan 41 Diplomatnya Paling Lambat 10 Oktober
Mengenai pengurangan kehadiran diplomatik Kanada di India, ia mengatakan kesetaraan diplomatik sangat diatur dalam Konvensi Wina mengenai hubungan diplomatik.
“Kesetaraan sangat diatur oleh Konvensi Wina, yang merupakan aturan internasional yang relevan mengenai hal ini. Dalam kasus kami, kami menerapkan kesetaraan karena kami khawatir akan campur tangan terus-menerus dalam urusan kami oleh personel Kanada,” kata Jaishankar.
Namun hal tersebut belum dibagikan secara luas oleh India.
"Kami belum mempublikasikan hal itu secara luas. Perasaan saya adalah seiring berjalannya waktu, akan ada lebih banyak hal yang terungkap dan orang-orang akan mengerti mengapa kami merasa tidak nyaman dengan banyak hal seperti yang kami alami," kata Jaishankar dalam sebuah klip video.
Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, saat mengumumkan kembalinya para diplomat dari India, pada hari Kamis menggambarkan tindakan New Delhi bertentangan dengan hukum internasional.
Baca juga: Jelang Festival Diwali di India, 14 Orang Meninggal dalam Insiden Ledakan Kembang Api
Ini juga melanggar Konvensi Wina mengenai hubungan diplomatik.
Perdana Menteri Kanada, Trudeau juga mengatakan pada hari Jumat tindakan keras pemerintah India terhadap diplomat Kanada mempersulit kehidupan normal jutaan orang di kedua negara.
Sementara itu, sejak beberapa minggu lalu, India telah berhenti mengeluarkan visa ke Kanada.
Hal tersebut, dilakukan India karena kekhawatiran atas keselamatan dan keamanan diplomatnya dalam berangkat kerja.
Jaishankare juga mengatakan, India akan melanjutkan penerbitan visa jika ada kemajuan dalam keselamatan diplomatnya yang bekerja di sana.
“Jika kami melihat kemajuan dalam keselamatan diplomat kami di Kanada, kami ingin melanjutkan penerbitan visa di sana,” kata Jaishankar.
Sekitar dua juta warga Kanada, atau 5 persen dari populasi, merupakan keturunan India.
India sejauh ini merupakan sumber pelajar asing terbesar di Kanada, mencakup sekitar 40 persen pemegang izin belajar.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Jaishankar