TRIBUNNEWS.COM - Sebuah jet tempur Tiongkok berada dalam jarak 10 kaki atau tiga meter dari pesawat pembom B-52 Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) yang terbang di atas Laut China Selatan pada Selasa (24/10/2023), menurut militer Washington.
Komando Pasifik Amerika Serikat mengatakan pilot Tiongkok terbang dengan cara tidak aman dan tidak profesional, lapor CNN.
"(Mereka) menunjukkan kemampuan udara yang buruk dengan kecepatan berlebihan dan tidka terkendali, dalam jarak 3 meter dari B-52," terang pernyataan Komando Pasifik Amerika Serikat, Kamis (26/10/2023).
Kedua pesawat dikhawatirkan bertabrakan.
“Kami khawatir pilot ini tidak menyadari seberapa dekat dia menyebabkan tabrakan," imbuh Komando Pasifik Amerika Serikat .
Baca juga: Reaksi Tiongkok usai Filipina Berulah di Laut China Selatan, Menlu Wang Wenbin: Jangan Provokasi
Pada Kamis (26/2023), AS dan Tiongkok sama-sama merilis rekaman dan saling menuduh melakukan manuver provokatif di sekitar Laut China Selatan.
Sementara, pejabat tinggi Pentagon yang bertanggung jawab atas keamanan di Indo-Pasifik, Ely Ratner mengatakan AS melihat lebih banyak perilaku koersif dan berisiko dari pilot Tiongkok terhadap pesawat AS dalam dua tahun terakhit di wilayah Timur dan Pasifik.
“Sejak musim gugur tahun 2021, kami telah melihat lebih dari 180 insiden serupa,” kata Ratner.
Berita ini muncul ketika Presiden Joe Biden dijadwalkan akan berbincang dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pada Jumat (27/10/2023) di Gedung Putih.
Belum jelas apakah pertemuan tersebut akan berupa diskusi formal atau pertemuan yang lebih informal.
Baca juga: Tabrakan Kapal di Laut China Selatan Tewaskan 3 Nelayan Filipina
Wang juga diperkirakan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada hari Kamis (26/10/2023).
Ia kemudian akan bertemu dengan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan pada hari Jumat (27/10/2023).
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)