TRIBUNNEWS.COM, GAZA- Kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza kembali diserang Israel hingga menewaskan 195 orang, Kamis (2/10/2023).
Dikutip dari Aljazeera, serangan bombardir Israel yang intens di Jalur Gaza terjadi sebelum Kamis subuh.
Pada video yang diunggah media tersebut, menunjukkan bola api dan suara ledakan keras di Lingkungan Karama dekat Beit Hanoun di utara Jalur Gaza.
Baca juga: Militer Israel Klaim Telah Serang 11.000 Target Milik Hamas di Jalur Gaza
Pengeboman juga terjadi di dekat menara Fayrouz, barat laut Kota Gaza.
Dilaporkan juga bahwa pelayanan kesehatan tidak bisa menjangkau wilayah tersebut karena ancaman serangan misil yang terus menerus.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengaku 'terkejut' terkait serangan Israel di Jabalia yang terjadi dua kali dalam dua hari.
Dilaporkan setidaknya 8.805 warga Palestina tewas akibat serangan di Gaza sejak 7 Oktober. Sementara korban tewas di Israel lebih dari 1.400.
120 korban hilang
Selain 195 korban tewas, ada 120 orang yang hilang dan sedikitnya 777 orang luka-luka.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut serangan Israel di Jabalia ini mengerikan, sedangkan Komisaris Tinggi HAM PBB dapat menganggapnya sebagai kejahatan perang.
Akan tetapi, Israel mengeklaim serangan itu menargetkan komandan Hamas.
Baca juga: Israel Gempur Kamp Pengungsi Gaza, Tewaskan Komandan Hamas
Kementerian Kesehatan Gaza pun mengecam serangan Israel ke kamp pengungsi Jabalia.
"Ini pembantaian yang dilakukan Israel," ungkap kementerian itu, dikutip dari kantor berita AFP.
AFP melaporkan, suara tangis memenuhi udara berdebu ketika para relawan memindahkan balok beton dan besi-besi di kamp pengungsi Jabalia untuk mencari jasad dan korban selamat.
Penduduk kamp Jabalia bernama Ragheb Aqal (41) menyamakan ledakan yang terjadi akibat serangan Israel kali ini dengan gempa bumi.
Dia lalu berbicara tentang kengeriannya melihat rumah-rumah hancur, banyak orang tertindih reruntuhan, serta banyak korban lainnya yang terluka.
Baca juga: Israel gempur kamp pengungsi Jabalia di Gaza, Netanyahu sebut Ini waktunya berperang
Kamp pengungsi Jabalia dihuni 116.000 orang di wilayah seluas 1,4 kilometer persegi. (Aljazeera/Kompas.com)