TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, bereaksi negatif terhadap rencana Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony Blinken, yang meminta Israel berikan jeda kemanusiaan beberapa kali selama Perang melawan rakyat Gaza.
"Saat ini korban rakyat Palestina di Gaza sudah melebihi angka 9.000 jiwa. Satu-satunya cara untuk menghentikan bertambahnya korban adalah Israel menghentikan perang terhadap rakyat Gaza. Jeda kemanusiaan tidak akan menghentikan bertambahnya jumlah korban, bisa jadi menambah lebih banyak korban.120 negara di dunia termasuk Indonesia dalam Majelis Umum PBB telah bersuara agar serangan Israel ke Gaza dihentikan dan bantuan kemanusiaan segera disalurkan," ujar Meutya Hafid dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/11/2023).
Baca juga: Tulus atau Pura-pura? AS Minta Jeda Kemanusiaan di Gaza, Israel Malah Bom Ambulans Berisi Pasien
Politisi Partai Golkar ini mendukung sepenuhnya upaya pemerintah Indonesia dibawah Presiden Joko Widodo yang terus gigih membantu rakyat Palestina melalui berbagai jalur diplomasi seperti DK PBB, Majelis Umum PBB, Sidang Darurat OKI, dan berbagai pertemuan bilateral, termasuk pengiriman bantuan makanan obat-obatan bagi rakyat Gaza yang telah dimulai hari ini di Lanud Halim Perdana Kusumah, Jakarta.
"Saya pun mendukung berbagai aksi masyarakat yang bisa berdampak positif bagi rakyat Palestina. Selain memberikan dukungan melalui aksi unjuk rasa, bersama-sama kita berikan sumbangan melalui lembaga-lembaga zakat yang akan langsung dikirimkan ke rakyat Palestina di Gaza," tegasnya.
Meutya Hafid diketahui merupakan satu-satunya anggota DPR RI Perempuan yang pernah terjun langsung ke Gaza memberikan bantuan kemanusiaan.
Meutya Hafid pun menemui Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dan Pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh, untuk menegaskan posisi Indonesia yang konsisten Pro Palestina.