News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Dua Pekan Masuk Gaza, Jumlah Korban Tewas Tentara Israel Melonjak, Netanyahu Tak Mau Berhenti

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang tentara Israel menyandarkan kepalanya di laras senapan howitzer artileri gerak sendiri ketika tentara Israel mengambil posisi di dekat perbatasan dengan Gaza di Israel selatan pada 9 Oktober 2023. Terkejut dengan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayahnya, Israel yang berduka telah memperhitungkan lebih dari 1000 orang tewas dan melancarkan rentetan serangan di Gaza yang telah meningkatkan jumlah korban tewas di sana menjadi 493 menurut para pejabat Palestina. (JACK GUEZ / AFP)

Dua Pekan Masuk ke Dalam Gaza, Korban Tewas Tentara Israel Naik, Total Sudah 35 Personel

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel (IDF) kembali mengumumkan kematian personelnya saat melakukan serangan darat di dalam wilayah Gaza, Kamis (9/11/2023).

IDF menyatakan, atas laporan terbaru tersebut membuat jumlah korban tewas menjadi 35 personel sejak mereka memperluas serangan darat di daerah kantong yang diblokade tersebut pada 27 Oktober 2023.

Pernyataan militer Israel mengatakan seorang prajurit dari Batalyon 8219 Korps Teknik Tempur tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza tengah pada Rabu.

Baca juga: Cegah Iran Gabung Perang, Pasukan Khusus Rangers Inggris Berlatih di Lebanon dan Bersiap Masuk Gaza

"Lima tentara lainnya terluka parah di wilayah pantai tersebut," lapor lembaga penyiaran publik Israel, KAN.

Israel mengatakan, secara total sebanyak 35 tentara tewas dan lebih dari 260 lainnya terluka sejak mereka mulai memperluas operasi darat di Jalur Gaza pada Oktober 27 2023 lalu.

Di sisi lain, setidaknya 10.569 warga Palestina, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 wanita, telah tewas dalam serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.600 orang, menurut angka resmi.

Selain banyaknya korban jiwa dan pengungsian besar-besaran, persediaan bahan pokok semakin menipis bagi 2,3 juta penduduk Gaza akibat pengepungan Israel.

Baca juga: Eks-Analis Militer AS: Israel Mustahil Musnahkan Hamas, Tentara IDF Cuma Bocah, Terowongan 3 Tingkat

tentara Israel pada 5 November 2023 ini menunjukkan pasukan Israel berpatroli di dalam Jalur Gaza saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina terus berlanjut. Satu bulan setelah Israel dilanda serangan Hamas, kehidupan masyarakat Palestina dan Israel berubah setelah mereka melancarkan perang pembalasan di Jalur Gaza. Serangan tanggal 7 Oktober oleh militan Hamas yang menyerbu Gaza dan menyerang kibbutzim dan wilayah selatan Israel menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan sangat melukai negara tersebut. Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan hampir 9.500 orang tewas, dua pertiganya adalah perempuan dan anak-anak, dan sebagian besar warga sipil. (Tentara Israel / AFP) (AFP/-)

Di Jantung Kota Gaza

Bertambahnya korban tentara Israel tersebut seiring perintah pimpinan untuk terus merangsek maju melawan Hamas di Gaza.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan telah berhasil "mengepung” kota Gaza, sementara Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant menyebut bahwa pasukannya telah "beroperasi di dalam” jantung kota terpadat di Gaza, pada Selasa (07/11).

"Kota Gaza telah dikepung, kami berhasil beroperasi di dalamnya," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi. "Kami meningkatkan tekanan terhadap Hamas setiap jam, setiap hari. Sejauh ini, kami telah membunuh ribuan teroris, baik di atas tanah maupun di bawah tanah," tambahnya.

PM Israel itu kembali menolak gencatan senjata dan mengatakan bahwa kembalinya pengiriman bahan bakar tidak akan mungkin terlaksana, kecuali Hamas membebaskan para sandera yang masih ada.

Baca juga: Damprat Rusia, Iran, dan Korut, Zelensky Sebut Israel Bisa Bertindak di Luar Hukum Internasional

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 28 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (ABIR SULTAN / KOLAM RENANG / AFP)

Netanyahu juga mengulangi seruannya agar warga sipil mengungsi ke selatan Gaza untuk menghindari pertempuran.

"Kami tidak akan berhenti," tegas Netanyahu.

Menhan Israel juga mengatakan bahwa pemimpin Hamas yang paling senior di Gaza, Yahya Sinwar, terisolasi di dalam bunkernya karena pasukan Israel "memperketat penjagaan" di sekitar Kota Gaza.

Para pejabat Israel itu berbicara pada peringatan satu bulan sejak serangan teror Hamas yang menewaskan sekitar 1.400 warga Israel dan menjadi pemicu konflik yang meluas saat ini. Berbagai peringatan, termasuk mengheningkan cipta selama satu menit, berlangsung pada Selasa (07/11) untuk menghormati para korban.

(oln/memo/anadolu/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini