News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

RS Al-Shifa di Gaza Terpaksa Kuburkan Secara Massal 179 Orang

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pria berdiri di samping jenazah para korban yang tewas dalam pemboman Israel, terbungkus selimut, saat mereka berbaring di luar kamar mayat di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 8 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina.

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 179 orang telah dimakamkan di kuburan massal di kompleks Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza.

Direktur RS Al-Shifa, Mohammad Abu Salmiyah mengatakan, hal tersebut dilakukan karena tidak ada pilihan lain.

"Kami terpaksa menguburkan mereka di kuburan massal," ungkapnya, Selasa (14/11/2023), dikutip dari Al Arabiya.

Dari angka tersebut, 7 di antaranya adalah bayi dan 29 pasien perawatan intensif.

"Ada banyak mayat berserakan di kompleks rumah sakit dan tidak ada lagi listrik di kamar mayat," katanya.

Hal itu dikarenakan tidak ada bahan bakar yang masuk ke Jalur Gaza sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023.

Baca juga: IDF Klaim Hamas Habis, Sniper Al-Qassam Lumpuhkan Pasukan Khusus IDF, Al-Quds Bidik Tel Aviv

Akibatnya, mayat yang menumpuk mulai membusuk.

Hal itu disampaikan oleh Dokter Ahmed Al Mokhallalati dan juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra kepada jurnalis Al Jazeera.

Seorang jurnalis di dalam rumah sakit yang bekerja sama dengan AFP mengatakan bau mayat yang membusuk ada di mana-mana di fasilitas tersebut.

Namun dia mengatakan pertempuran malam hari dan serangan udara dari Senin hingga Selasa kurang intens dibandingkan malam-malam sebelumnya.

RS Al-Shifa Dikelilingi oleh Tank

Jurnalis BBC Rushdi Abualouf melaporkan, situasi RS al-Shifa tegang dan masih terdengar beberapa ledakan dan baku tembak.

Ia juga melaporkan bahwa tank-tank mengepung rumah sakit dari segala arah.

Sehingga akses masuk dan keluar rumah sakit tidak mungkin dilakukan.

Bahkan berpindah dari satu gedung ke gedung lain di dalam kompleks rumah sakit itu sendiri merupakan risiko yang besar.

Berdasarkan narasumber dari RS Al-Shifa yang menyampaikan kepada Abualouf, banyak orang meninggal di rumah sakit karena tidak ada listrik, tidak ada air, dan tidak cukup obat.

(Tribunnews.com, Widya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini