TRIBUNNEWS.COM - Finlandia akan menutup empat titik penyeberangan di perbatasannya dengan Rusia.
Pemerintah Finlandia menuduh Moskow yang mengatur arus migran Timur Tengah dan Afrika ke perbatasan.
Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo dan Menteri Dalam Negeri Mari Rantanen mengatakan titik persimpangan tenggara, Imatra, Niirala, Nuijamaa dan Vaalimaa akan ditutup pada tengah malam Jumat di perbatasan darat Finlandia-Rusia, dikutip dari AP News.
Penjaga Perbatasan Finlandia mengatakan akan memasang penghalang di keempat pos perbatasan tersebut.
Keempat pos ini telah menyebabkan peningkatan penyeberangan ilegal oleh beberapa warga negara-negara tetangga Finlandia.
Para penjaga perbatasan juga mengatakan, pada minggu ini sekitar 300 pencari suaka telah tiba di Finlandia.
Sebagian besar migran menyeberang ke perbatasan tanpa memiliki dokumen yang lengkap.
Mereka juga dibantu oleh pihak berwenang Rusia.
Pihak berwenang Finlandia mengatakan, Rusia dalam beberapa bulan terakhir mulai mengizinkan pelancong tidak berdokumen untuk mengakses zona perbatasan dan memasuki stasiun penyeberangan di mana mereka dapat meminta suaka di Finlandia.
Kebanyakan dari mereka menggunakan Rusia hanya sebagai negara transit untuk memasuki Finlandia.
Tentunya keputusan penutupan perbatasan ini menjadi perubahan besar bagi kedua negara tersebut.
Sebelumnya, Finlandia dan Rusia telah bekerja sama selama beberapa dekade.
Menurut Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Finlandia membuat 'kesalahan besar' dan menghancurkan hubungan bilateral.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-598: Pipa Gas Finlandia-Estonia Rusak, Putin Bantah Terlibat
"(Kita hanya bisa) mengungkapkan penyesalan mendalam bahwa pemerintah Finlandia telah mengambil tindakan yang menghancurkan hubungan bilateral," kata Poskov, dikutip dari BBC.