TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel membunuh beberapa warganya sendiri selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, menurut penyelidikan polisi Israel yang menyelidiki festival musik Nova di dekat perbatasan Gaza, Haaretz melaporkan.
Di hari itu, pejuang Hamas melintasi perbatasan dari Gaza ke Israel, dalam operasi yang disebut Operasi Banjir Al-Aqsa atau Operasi Badai Al-Aqsa.
Sebuah helikopter tempur Israel kemudian dikirim dari pangkalan Ramat David untuk menargetkan para pejuang Hamas tersebut.
Namun, sumber polisi kini telah mengonfirmasi bahwa helikopter itu juga menembaki dan membunuh beberapa pemukim Israel yang menghadiri festival musik itu.
Pengakuan tersebut, merupakan pengakuan pertama bahwa Pasukan Pendudukan Israel (IOF) bertanggung jawab atas sebagian kematian di festival tersebut.
Sebelumnya, militer Israel mengeklaim semua kematian adalah akibat dari serangan Hamas.
Baca juga: Temuan Terbaru: Selain Hamas, Militer Israel Ikut Tembaki Ribuan Warganya yang Hadiri Festival Musik
Laporan sebelumnya di media Israel juga mengisyaratkan bahwa pasukan Israel menyebabkan jatuhnya korban sipil di dekat perbatasan Gaza.
Di Be’eri, sebuah pemukiman dekat perbatasan, pasukan Israel membunuh warga sipil Israel dan pejuang Hamas dengan peluru tank ketika mereka menanggapi serangan Hamas.
Skenario serupa terjadi di Sderot, di mana pejuang Hamas mengambil alih kantor polisi setempat dan mendorong pasukan Israel menembakkan tank, yang mengakibatkan beberapa korban jiwa di kedua sisi.
Haaretz juga melaporkan bahwa ada kemungkinan para pejuang Hamas sebenarnya tidak mengetahui ada festival musik di hari itu.
Mereka diduga awalnya menargetkan Kibbutz Reim atau kibbutz lain.
Tetapi mereka diduga memutuskan untuk datang ke festival tersebut, setelah mengetahui bahwa sedang ada acara massal yang sedang diadakan di sana.
Pejabat senior keamanan percaya bahwa pejuang Hamas baru mengetahui adanya festival tersebut melalui drone dan kemudian mengarahkan pejuangnya ke lokasi menggunakan sistem komunikasi mereka, menurut Haaretz.
Sebuah video dari kamera tubuh seorang pejuang Hamas yang ditangkap mendukung penilaian ini.