News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ongkos Taksi Dirasa Terlalu Mahal, Wanita di China Pilih Lompat Keluar Meski Mobil Masih Berjalan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wanita lompat dari taksi yang sedang berjalan karena tidak cocok dengan tarifnya

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita yang lompat keluar dari taksi karena merasa ongkosnya terlalu mahal, viral di media sosial China.

Wanita yang tak disebutkan namanya itu berasal dari Provinsi Guizhou, SCMP melaporkan.

Insiden ini terjadi pada 3 November lalu sekitar jam 4 sore.

Dalam sebuah video yang viral, wanita tersebut sempat menawar ongkos taksi kepada sang sopir.

Ia meminta tarif 10 yuan (Rp21.500) per km, dari yang diminta sopir sebesar 20 yuan (Rp43.000).

Sang penumpang merasa ongkos taksi itu terlalu tinggi.

Baca juga: Viral Driver Taksi Online Kunci dan Marahi Penumpang Berujung Dipecat, Berikut Kronologinya

Ia bahkan sempat mengancam akan mengajukan keluhan terhadap perusahaan taksi yang ia naiki.

Namun sang sopir tak bergeming.

Wanita itu kemudian membuka pintu taksi dan mengancam akan keluar begitu saja.

Sang sopir melihat ke arah penumpang itu namun ia tidak berusaha menghentikannya.

Sang penumpang akhirnya benar-benar loncat keluar saat taksi masih melaju.

Sementara itu, sang sopir taksi tetap tenang dan hanya menekan tombol untuk menutup pintu.

Warganet di media sosial menyebut wanita itu sudah gila.

Sementara yang lainnya mengkritik sikap sopir taksi.

Salah satu orang berkat, "Wanita itu sudah dewasa, tahu sang sopir sedang mengemudi, jadi si sopir tidak bertanggung jawab."

"Tidak peduli apa yang dikatakan wanita itu, sopir harusnya menghentikan mobilnya saat ia loncat," kata netizen lainnya.

Wanita lompat dari taksi yang sedang berjalan (Baidu/SCMP)

Baca juga: Motif Pembunuhan Sopir Taksi Online di Sukabumi, Jasad Korban Ditemukan Terikat di Mobil

SCMP kemudian melaporkan bahwa wanita itu dirawat di rumah sakit karena luka-lukanya, sementara sang sopir ditangguhkan.

Sang sopir juga tidak menarik ongkos berlebihan kepada penumpang itu, menurut investigasi departemen transportasi.

Sopir Tusuk Penumpang karena Ribut Masalah Ongkos

Pada tahun 2019 lalu, seorang sopir taksi di China bagian selatan ditahan karena menikam seorang mahasiswa setelah berselisih mengenai denda sebesar 30 yuan (Rp64.500), menurut laporan media setempat yang dikutip SCMP.

Sopir taksi tersebut, yang diidentifikasi hanya dengan nama Zhong, menjemput tiga penumpang dari bandara internasional Wuxu di kota Nanning pada Senin (28/10/2019) malam, menurut Guangxi Broadcasting System.

Ketiga penumpang sudah menawar untuk membayar tarif tetap sebesar 100 yuan untuk perjalanan ke Universitas Gunagxi.

Ketika Zhong meminta mereka membayar tarif sebesar 130 yuan, penumpang tersebut menolak membayar biaya tambahan.

Zhong mengatakan kepada polisi bahwa dia mungkin tidak mendengarkan permintaan penumpangnya karena dia menyalakan meteran dan pergi dengan terburu-buru.

Zhong mengatakan salah satu penumpangnya, seorang pemuda, mengancam akan mengajukan keluhan.

Namun Zhong tetap bersikeras menarik tarif 130 yuan.

Ilustrasi sopir taksi ditangkap (SCMP)

Baca juga: Detik-detik Pembunuhan Sopir Taksi Online, Pelaku Ingin Kuasai Harta Korban, Mobil Mogok di Sukabumi

Zhong mengatakan dia mengeluarkan ponselnya untuk merekam pertengkaran tersebut, yang membuat salah satu penumpangnya marah.

“Dia melemparkan sesuatu ke arahku. Saya tidak melihat apa itu karena gelap sekali, tetapi benda itu mengenai ponsel saya. Seorang pria lanjut usia di dalam taksi menawarkan untuk membayar 30 yuan, namun pemuda tersebut terus menghentikannya,” kata sang sopir.

Menurut Zhong, pemuda itu tiba-tiba meninju kepalanya dan menendangnya di dada.

Zhong langsung mengambil pisau yang ditinggalkan penumpang lain dan menikam pemuda tersebut.

“Saya bereaksi berlebihan. Saya tahu pada saat itu bahwa saya mungkin telah menyakitinya dan saya merasa sangat menyesal,” katanya.

Polisi mengatakan pria yang terluka adalah seorang mahasiswa Universitas Guangxi yang menderita luka di bagian perut dan paha.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini