Serangan darat juga sedang berlangsung dengan pengerahan tank dan pasukan.
Mediasi Israel-Hamas dipimpin Qatar
Qatar telah melakukan mediasi untuk meredakan konflik kedua pihak yang bertikai dan menjamin pembebasan sandera dan mengurangi permusuhan.
Ada kemajuan besar dalam mencapai kesepakatan pada hari Selasa (20/11/2023).
Presiden AS Joe Biden mengisyaratkan bahwa kedua belah pihak hampir mencapai kesepakatan.
AFP mengutip sumber-sumber di Hamas dan Jihad Islam, kelompok yang juga mengambil bagian dalam serangan 7 Oktober, mengatakan bahwa kedua kelompok telah menyetujui gencatan senjata.
Dilaporkan bahwa kesepakatan tersebut mungkin akan membuat Hamas membebaskan 50 hingga 100 sandera.
Baca juga: VIDEO Nasib Pasien RS Indonesia di Gaza Hingga Perjanjian Gencatan Senjata
Namun, mereka menentang pembebasan personel militer. Israel mungkin akan membebaskan 300 warga Palestina yang saat ini berada di penjara Israel.
Kesepakatan itu mungkin juga melibatkan bantuan makanan dan medis untuk memasuki Gaza.
Berikut ini poin perjanjian pembebasan sandera Israel-Hamas:
1. Israel akan menghentikan aksi militer di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk pergerakan kendaraan militer
2. Sekitar 300 truk bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis dan bahan bakar, akan diizinkan masuk ke Gaza
3. Drone di Gaza selatan akan berhenti selama empat hari dan akan berhenti di utara selama enam jam per hari, antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat
Baca juga: Jumlah Korban Konflik Israel-Hamas Hari Ke-46, 14.717 Orang Tewas di Kedua Belah Pihak
4. Selama masa gencatan senjata, Israel berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza
5. Kebebasan bergerak akan dijamin di sepanjang Jalan Salah al-Deen, namun warga Gaza dilarang kembali ke rumahnya di Gaza utara
6. 10 sandera Hamas akan dibebaskan per hari dan Israel kemungkinan bersedia memberikan satu hari jeda tambahan untuk 10 sandera lainnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)