TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel menembak remaja Palestina bernama Mohammad Riyad Saleh (20) hingga tewas di kawasan Jabal al-Taweel, timur Kota Al-Bireh, Tepi Barat, Sabtu (25/11/2023).
Dikutip dari WAFA, kabar ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina dalam konferensi pers.
Namun, Kementerian Kesehatan Palestina tidak mengetahui kronologi pasti hingga militer Israel tega menembak Saleh hingga tewas.
Sebelumnya, organisasi Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) memperoleh kabar bahwa ada seorang anak yang ditembak oleh pasukan Israel di pintu masuk pemukiman kolonial Pesagot di timur Al-Bireh.
Namun, setibanya PRCS di lokasi penembakan, mereka dilarang untuk masuk oleh pasukan Israel.
Baca juga: Israel Cegah Pers Wawancarai Tahanan Palestina yang Dibebaskan, Langsung Bubarkan Massa
Alhasil, anak yang bernama Saleh itu pun tewas di tempat satu jam setelah kejadian penembakan tersebut.
3 Warga Palestina Tewas dan 6 Lainnya Luka-luka di Kota Jenin akibat Ditembak Pasukan Israel
Di malam yang sama, tiga warga Palestina tewas dan enam orang lainnya luka-luka usai ditembak oleh pasukan Israel di kota Jenin, utara Tepi Barat.
Adapun ketiga warga Palestina yang tewas tersebut bernama Ammar Abu al-Wafa (21), Ahmad Abu al-Heja (20), dan Mohammad Mahmoud Sbeihat (27).
Pasukan keamanan dari Palestina menginformasikan bahwa militer Israel menyerbu kota Jenin sambil menembak membabi buta dan memicu konfrontasi dengan warga setempat.
Pada penyerbuan tersebut, militer Israel menggunakan peluru tajam sehingga mengakibatkan tiga warga Palestina tewas dan enam orang lainnya luka-luka.
Baca juga: Media Israel: Kecanggihan Hamas di Luar Perkiraan, Punya Informasi Rinci Brigade Paratrooper IDF
Tak hanya itu, militer Israel turut mengepung Rumah Sakit Pemerintah Jenin, RS Ibnu Sina, dan markas PRCS Jenin serta memblokir akses menuju ketiga tempat tersebut.
Akibatnya, seluruh pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut dipindahkan ke Rumah Sakit Al-Razi yang masih berada di kawasan tersebut.
Pasukan Israel pun turut menempatkan penembak jitu atau sniper di atap beberapa bangunan kota dan sekitar kamp pengungsian Jenin.
Hal ini mengakibatkan para pengungsi ketakutan.
Sementara, selama penyerbuan berlangsung, pasukan Israel melibat jalan-jalan di pinggiran kamp pengungsian Jenin, menghancurkan infrastruktur dan membuat jalan-jalan tersebut tidak dapat digunakan lagi.
Kekhawatiran pengungsi dan warga Jenin semakin menjadi ketika ada laporan bahwa drone Israel turut melakukan pengintaian di kota tersebut.
Cara ini dilakukan pasukan Israel bersamaan dengan peningkatan serangan di kota-kota selain Jenin di Tepi Barat.
Selain itu, pasukan Israel juga semakin masif untuk melakukan penargetan terhadap rumah sakit di Gaza dan Tepi Barat.
Hamas Bebaskan 10 Warga Thailand dan 1 Warga Filipina
Terpisah, organisasi militan Hamas, telah membebaskan 10 warga Thailand dan satu warga Filipina yang menjadi bagian dari perjanjian dengan Israel untuk turut membebaskan sandera Palestina.
DIkutip dari Aljazeera, juru bicara Kemenrterian Luar Negeri Qatar selaku mediator, Majed al-Ansari mengungkapkan pada Jumat (24/11/2023) bahwa warga Thailand dan Filipina merupakan beberapa di antara total 24 sandera yang dibebaskan oleh Hamas.
Baca juga: Di Tengah Gencatan Senjata, Warga Palestina Dihalangi Israel Kembali ke Gaza: Situasinya Buruk
Warga Thailand lainnya, kata Majed, masih dalam perjalanan keluar dari Gaza bersama dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC).
Hal tersebut tidak termasuk dalam perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Menurut pejabat Thailand, warga Thailand yang dibebaskan ini merupakan negosiasi yang dilakukan Mesir dan Hamas secara terpisah.
Pejabat Thailand itu mengatakan jalur negosiasi tersebut dibuka ketika menteri luar negeri Thailand mengunjungi Qatar pada tanggal 31 Oktober 2023 lalu, yang menghasilkan kesepakatan khusus dengan Hamas untuk membebaskan warga Thailand.
Warga Thailand merupakan kelompok orang asing terbesar yang ditawan oleh Hamas.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel