TRIBUNNEWS.COM - Layanan Penjara Israel memulai persiapan pemindahan tahanan Palestina pada hari ke-5 gencatan senjata sementara dengan kelompok bersenjata Hamas Palestina pada Selasa (28/11/2023).
Tahanan Palestina yang akan dibebaskan hari ini berasal dari penjara Damon, Megiddo, dan Ofer.
Diperkirakan sekitar 30 tahanan Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan, akan dibebaskan.
Kemudian, Hamas akan membebaskan sekitar 10 sandera yang ditahan di Gaza.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, mengatakan 20 orang sandera kemungkinan dapat dibebaskan dalam dua hari.
Prioritas mediasi ini adalah perempuan, anak-anak, kemudian laki-laki sipil dan militer.
"Kami mendapat konfirmasi, 20 tahanan di Gaza bisa dibebaskan dalam waktu dua hari," katanya, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Apa yang diketahui soal jeda pertempuran Israel-Hamas yang diperpanjang di Gaza?
Mengingat kesepakatan kedua pihak, Qatar tidak bisa mengungkap detail mediasi itu.
Ia juga mengatakan bantuan kemanusiaan mencapai Gaza melalui pesawat.
"Kami mengirimkan 27 pesawat yang membawa 910 ton bantuan sebagai bagian dari jembatan udara ke Gaza," kata juru bicara Qatar yang menengahi pembebasan sandera Hamas dan Israel itu, Selasa (28/11/2023).
Meski ada peningkatan bantuan kemanusiaan yang memasuki Jalur Gaza, namun itu tidak sesuai harapan.
Ia mengatakan, Qatar berupaya untuk mencapai gencatan senjata permanen antara Hamas Palestina dan Israel.
"Kami berupaya memperkuat peran mediasi Qatar dalam mencapai gencatan senjata dan kemudian gencatan senjata permanen," lanjutnya.
Baca juga: Siap Kunjungi Israel dan Tepi Barat, Antony Blinken Bahas Hak Israel untuk Bela Diri
Kesepakatan pembebasan sandera antara Hamas dan Israel ini menyusul memburuknya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza setelah Israel membombardir wilayah itu.
Pada empat hari pertama saat gencatan senjata sementara, Israel membebaskan 150 tahanan Palestina dan Hamas membebaskan 50 sandera.
Dengan tambahan dua hari gencatan senjata, Hamas membebaskan 20 sandera dan belum diketahui jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan oleh Israel dalam kurun waktu dua hari itu.
Hamas Palestina vs Israel
Baca juga: Saat 150 Tahanan Palestina Bebas, Israel Tangkap 260 Orang di Tepi Barat
Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas Palestina yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.
Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 15.093 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Minggu (26/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel