Hamas menyandera sekitar 240 sandera, termasuk banyak orang asing, setelah melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada 7 Oktober.
Pembicaraan intensif yang ditengahi Qatar menghasilkan kesepakatan pekan lalu di mana Hamas setuju untuk melepaskan 50 sandera yang ditahan di Gaza dengan imbalan 150 warga Palestina secara bertahap.
Gencatan senjata juga memungkinkan ratusan truk berisi bantuan kemanusiaan mengalir ke wilayah kantong yang terkepung.
Hingga saat ini, 39 sandera Israel dan 117 tahanan Palestina telah ditukar. Selain itu, lebih dari dua lusin orang yang ditangkap oleh militan Palestina dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian terpisah.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Hamas mengatakan bahwa mereka berupaya untuk memperpanjang gencatan senjata “melalui upaya serius untuk meningkatkan jumlah mereka yang dibebaskan dari penjara.”
Sebuah sumber yang dekat dengan kelompok tersebut mengatakan kepada AFP bahwa Hamas bersedia memperpanjang gencatan senjata “dua hingga empat hari.”
“Perlawanan percaya bahwa ada kemungkinan untuk menjamin pembebasan 20 hingga 40 tahanan Israel,” kata pejabat itu.