TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Elon Musk diundang untuk datang ke Jalur Gaza setelah berkunjung ke Israel.
Ayah Bella dan Gigi Hadid, menceritakan pengalamannya diusir dari Palestina saat Nakba 1948.
Sementara itu, dua warga Israel yang disandera Hamas memuji perlakuan anggota Brigade Al-Qassam Hamas kepada mereka.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Elon Musk Diundang Hamas ke Jalur Gaza setelah Kunjungi Israel, Tagar ElonGoToGaza Trending di X
Baca juga: Tur Israel Bareng Netanyahu hingga Diundang Hamas ke Gaza, Elon Musk Belum Siap: Tampaknya Bahaya
Seorang pejabat senior Hamas mengundang miliarder AS Elon Musk untuk mengunjungi jalur Gaza Palestina untuk melihat tingkat kehancuran yang disebabkan oleh pemboman Israel.
“Kami mengundang Elon Musk mengunjungi Gaza untuk melihat sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas,” kata pejabat senior Hamas Osama Hamdan dalam konferensi pers di Beirut, Selasa (28/11/2023).
Sebelumnya pada hari Senin, Elon Musk, tokoh media sosial yang sempat diserang karena dukungannya terhadap postingan anti-Yahudi, mengunjungi lokasi serangan Hamas di wilayah Israel.
Elon Musk menyatakan, komitmennya untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk menghentikan penyebaran kebencian, Arab News melaporkan.
Hingga berita ini ditulis, Elon Musk belum memberikan respons publik mengenai undangan Hamas tersebut, apakah menerima atau menolak untuk datang ke Gaza.
Namun, tagar #ElonGoToGaza menjadi trending topik di media sosial X (dulu Twitter) pada Rabu (29/11/2023) pagi.
Ada sekitar 641 ribu postingan yang memperlihatkan kehancuran Jalur Gaza dan penderitaan warga Palestina akibat serangan Israel.
Warganet berharap Elon Musk melihat itu semua.
2. Cerita Ayah Bella Hadid soal Nakba 1948, Mohamed Hadid: Yahudi Usir Kami dari Palestina
Baca juga: Gigi Hadid Kesal Saat Israel Anggap Warga Palestina Sebagai Teroris
Mohamed Hadid, ayah model internasional Bella Hadid dan Gigi Hadid yang menjadi korban Nakba (pengusiran warga Palestina) pada tahun 1948.
Dalam wawancara eksklusif dengan media Turki, Anadolu, Mohamed Hadid mengatakan ia melihat warga Palestina melarikan diri dari Gaza utara ke selatan, seperti melihat pengalaman ibunya 75 tahun lalu.
Mohamed Hadid saat itu baru berusia sembilan hari saat peristiwa Nakba, ketika Israel mengusir keluarganya dari Palestina.
"Saya tidak ingat apa-apa karena saya baru berusia sembilan hari," kata Mohamed Hadid kepada Anadolu, Selasa (28/11/2023).
"Namun apa yang saya lihat di layar sangat mempengaruhi saya dan membuat saya merasakan perjuangan yang dialami ibu saya dan kesulitan yang dia hadapi untuk membawa saya ke kamp pengungsi hidup-hidup," lanjutnya.
Pengusaha yang lahir di Nazareth, Palestina, pada 1948 itu menggambarkan kelompok-kelompok Yahudi mulai merampas tanah Palestina pada masa itu.
Sebelum Nakba, Mohamed Hadid mengatakan ayahnya menampung dua keluarga Yahudi yang melarikan diri dari Eropa.
3. Disandera Hamas, Bocah Israel Mengaku Diperlakukan 'seperti Ratu' dan Puji Brigade Al-Qassam
Dua warga Israel yang disandera Hamas justru memuji perlakuan anggota Brigade Al-Qassam Hamas kepada mereka.
Mereka adalah seorang ibu bernama Danielle Aloni dan putrinya yang berusia 5 tahun, Emilia.
Pekan lalu Aloni menulis surat yang menyebutkan bahwa putrinya telah diperlakukan “seperti ratu” selama disandera.
Surat itu ditulis Aloni atas permintaan Emilia dan kemudian dirilis oleh Brigade Al-Qassam sehari berselang.
Emilia sendiri dilaporkan dibebaskan tanggal 24 November 2023 di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Dalam surat itu Aloni menyebut Emilia telah menganggap para penyandera seperti “orang tuanya”.
Di samping itu, Emilia merasa para penyandera adalah sahabat baik baginya.
“Terima kasih atas waktu yang kalian berikan sebagai pengasuh,” tulis Aloni dikutip dari Anadolu Agency.
4. Teka-teki Israel, Netanyahu 6 Kali Tolak Bunuh Pemimpin Hamas Yahya Sinwar
Baca juga: Siapa Yahya Sinwar? Pemimpin Hamas yang Dilaporkan Dikepung dan Terjebak di Dalam Bungkernya
Surat kabar Israel, Maariv, mengabarkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak setidaknya enam rencana pembunuhan pemimpin Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Gaza, Yahya Sinwar.
Rencana pembunuhan tersebut diajukan oleh Shin Bet (Badan Keamanan Israel) selama tahun 2011-2023.
Ben Caspit, penulis berita Maariv, menyebutkan Netanyahu juga menolak untuk rencana pembunuhan anggota senior Hamas lainnya.
Berita Maariv itu dibantah oleh Kantor Perdana Menteri Israel, namun mantan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Liberman, membenarkan berita tersebut.
"Netanyahu adalah orang yang memberikan 'kekebalan' kepada Yahya Sinwar dan para pemimpin Hamas, menentang segala upaya untuk membunuh mereka," kata Avigdor Liberman, Rabu (29/11/2023).
"Saya menyatakan ini bukan sekedar spekulasi, tapi saya berbicara sebagai orang yang mempunyai pengetahuan pribadi mengenai hal itu," lanjutnya.
(Tribunnews.com)