"Benar-benar membuat trauma," kata Tamimi.
Dua teman Abdalhamid, Awartani dan Ahmed, mengalami luka yang lebih serius.
Mereka masih dirawat di Fasilitas Medis UVM namun mereka dilaporkan dalam kondisi stabil.
Ibu Awartani, Elizabeth Price, mengatakan kepada ABC News pada hari Senin, bahwa ada peluru yang bersarang di punggung putranya.
Dokter memutuskan untuk tidak mengeluarkan peluru itu dan mereka tidak yakin apakah Awartani masih dapat berjalan lagi.
“Saya gemetar. Aku hampa di dalam. Saya sangat ingin bersama anak saya," kata Price.
“Dia terbaring tak bergerak di tempat tidur, tapi dia memiliki semangat yang sangat tinggi pada awalnya."
"Dan saya pikir sekarang dia mulai menyadari betapa besarnya tantangan yang dia hadapi.”
Menurut Price, Ahmed tertembak di dada dan "sangat kesakitan".
Abdalhamid mengatakan dia bersyukur bahwa tersangka telah ditangkap.
Ia juga bersyukur atas dukungan luas yang mereka peroleh sejak penembakan tersebut.
"Saya merasa jauh lebih baik sejak pelaku ditangkap," katanya.
"Saya berpikir saya atau teman-teman saya tidak akan bisa meninggalkan rumah sakit jika jika dia tidak ditangkap."
"Saya juga berterima kasih atas dukungan yang diberikan."
"Saya tidak menyangka cerita tentang seorang warga Palestina yang ditembak akan menyebar sejauh ini."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)