Menurut catatan Kemenkes Palestina, sudah ada 291 tenaga kesehatan yang tewas.
Baca juga: Pasukan darat Israel teruskan serangan ke bagian selatan Jalur Gaza
Adapun jumlah ambulans yang hancur mencapai 59 unit. Selain itu, ada 56 fasilitas kesehatan yang rusak sejak perang meletus.
Al-Qudra juga menyebut proses evakuasi korban luka untuk dirawat ke luar negeri berjalan sangat lamban.
“Kami kehilangan puluhan orang setiap hari karena kurangnya perawatan yang diperlukan di Jalur Gaza dan karena mereka tidak dievakuasi,” ujarnya.
Dia menyampaikan ada 403 pasien yang telah dievakuasi dari Gaza lewat perbatasan di Rafah. Beberapa dari mereka meninggal tatkala menunggu proses evakuasi.
Serangan Israel tewaskan 178
Kemenkes Palestina menyebut serangan yang dilancarkan Israel beberapa jam setelah gencatan senjata telah menewaskan 178 orang.
Dikutip dari Associated Press, dalam serangan itu Israel menargetkan lebih dari 200 titik.
Qatar yang menjadi penengah antara Hamas dan Israel menyebut sedang ada upaya untuk memperbarui gencatan senjata.
Baca juga: Inggris Bantu Israel, Hamas: Memalukan, Mereka Harusnya Tebus Deklarasi Balfour 1917 di Palestina
Adapun dalam gencatan senjata sebelumnya Israel menukar 300 tawanan orang Palestina dengan 100 orang yang ditawan Hamas.
Serangan Israel disebut telah membuat lebih dari dua pertiga orang di Gaza telantar. Mereka kekurangan makanan, air, dan persediaan lainnya.
Menurut otoritas Palestina, tidak ada truk pembawa bantuan yang masuk ke Gaza sejak hari Jumat.
(Tribunnews/Febri)