Iran Bakal Balas Israel Atas Kematian Dua Anggota Pasukan Garda Revolusi di Suriah
TRIBUNNEWS.COM - Iran dilaporkan bakal membalas serangan terhadap kepentingannya di Suriah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengatakan negara itu akan melakukan pembalasan atas terbunuhnya dua anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) oleh Israel di Suriah pekan lalu.
“Tidak ada tindakan yang bertentangan dengan kepentingan Iran dan pasukan penasihat kami di Suriah yang tidak akan terbalas,” kata Kanaani ketika ditanya tentang terbunuhnya dua anggota militer Iran di Suriah, menurut laporan Reuters.
Baca juga: Peluru Kendali Hizbullah Kian Dalam ke Israel: Hajar Pangkalan Militer Beit Hillel, Iron Dome Keok?
Disebutkan, dua anggota Garda Revolusi Iran itu bertugas sebagai penasihat militer di Suriah.
Media pemerintah Iran melaporkan pada 2 November, menyebut, keduanya tewas dalam serangan Israel.
Laporan ini menjadi laporan pertama mengenai jatuhnya korban jiwa di pihak Iran selama perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Israel telah melakukan serangan sporadis di Suriah sejak dimulainya perang saudara pada tahun 2011.
Mereka mengklaim sasarannya adalah kelompok-kelompok yang didukung Iran dan pos-pos militer milik tentara.
Baca juga: Terpantau Satelit, Tentara Israel Gali Parit Sepanjang 2,7 Kilomter di Gaza Tengah
Iran Peringatkan Ekspansi Perang Israel
Diberitakan Anadolu Agency, Iran telah memperingatkan 'ekspansi perang Israel' di wilayah tersebut jika pasukannya terus melakukan kejahatan perang terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung dan Tepi Barat yang diduduki.
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian, berbicara melalui telepon dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, tentang perkembangan terbaru serangan Israel di Jalur Gaza.
“Jika kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Israel di Gaza dan Tepi Barat tidak dihentikan, cakupan perang di wilayah tersebut kemungkinan akan semakin dalam dan meluas,” kata Abdollahian, Sabtu (2/12/2023).
Baca juga: Drone Israel Tembaki Pintu Masuk RS Kamal Adwan di Gaza, 4 Orang Tewas, 9 Lainnya Luka-luka
Abdollahian menekankan perlunya menghentikan serangan militer yang dilancarkan oleh rezim Zionis terhadap penduduk Gaza sesegera mungkin.
Ia juga mendesak pentingnya menyediakan cara yang diperlukan untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Dia menekankan, negaranya menolak rencana dan praktik Israel yang secara paksa mengusir warga Palestina dari tanah mereka.
Ia pun menyebut pendudukan dan agresi Israel sebagai pendekatan bias yang memperburuk masalah.
Sebagai informasi, militer Israel memperluas serangan daratnya di Gaza selatan ketika para pejabat Palestina mengatakan lebih dari 800 orang tewas.
Baca juga: Brigade Al-Qassam: Israel Tarik Mundur 70 Persen Pasukan dari Gaza Utara, Taktik 3 Wilayah Percuma
Pasukan Israel menangkap lebih banyak warga Palestina dalam penyerbuan semalam dan dini hari di Tepi Barat yang diduduki.
Setidaknya 15.500 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Di Israel, jumlah korban tewas resmi mencapai sekitar 1.200 orang.