Hizbullah Mengganas di Perbatasan: Gelar Tujuh Operasi Tempur, Pusat Medis Ziv Israel Kena Hajar
TRIBUNNEWS.COM - Hizbullah mengganas di perbatasan Lebanon-Israel untuk hari ketiga berturut-turut.
Serangan Hizbullah tersebut dilaporkan membuat sejumlah tentara Israel mengalami luka serius.
Pada Minggu (3/12/2023), kelompok tersebut dilaporkan meningkatkan gempuran sebagai bentuk solidaritasnya terhadap Gaza dengan menargetkan situs militer Israel di perbatasan Lebanon.
Baca juga: Peluru Kendali Hizbullah Kian Dalam ke Israel: Hajar Pangkalan Militer Beit Hillel, Iron Dome Keok?
Gempuran berlanjut pada 4 Desember, hari ketiga beruntun sejak berakhirnya gencatan senjata Gaza-Israel pada Jumat pekan lalu.
“Untuk mendukung keteguhan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan untuk mendukung perlawanan mereka yang berani dan terhormat, Mujahidin Perlawanan Islam, pada pukul 11:30 siang hari Senin 4/12/2023, menargetkan gathering tentara pendudukan Israel di timur Misgav Am dengan peluru kendali dan langsung terkena serangan,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Situs militer Ruwaisat al-Alam dekat perbukitan Kfar Shuba dan kawasan Peternakan Shebaa yang diduduki Israel diserang dengan apa yang disebut Hizbullah sebagai jenis “senjata yang sesuai” setengah jam sebelumnya.
Hizbullah juga menyerang situs Al-Baghdadi pada pukul 09.00, yang mengakibatkan "kehancuran langsung.”
Seorang juru bicara militer Israel mengumumkan sekitar tengah hari kalau IDF menyerang sejumlah lokasi di Lebanon selatan sebagai balasan.
Delapan jam sebelumnya, pada pukul 01.00 dini hari, kelompok perlawanan menyerang “kumpulan tentara pendudukan Israel di hutan Shtula, serta lokasi Al-Raheb dengan senjata yang tepat, dan serangan langsung berhasil dilakukan.”
Pasukan Israel di dekat perbatasan Lebanon mendapat serangan hebat dari Hizbullah pada 3 Desember.
"Kelompok tersebut melancarkan “tujuh operasi yang menargetkan pangkalan, lokasi, dan penempatan tentara musuh Israel di sektor timur dan barat di perbatasan Lebanon-Palestina,” kata saluran media Hizbullah.
Pusat Medis Ziv Israel di kota Safed mengatakan, dua belas warga Israel terluka dalam serangan di situs Beit Hilal, sekitar dua mil dari perbatasan.
Tentara juga mengumumkan empat orang terluka.
“Tidak jelas apakah korban lainnya adalah tentara atau warga sipil,” kata media Israel The Times of Israel.
Serangan Kian Intensif Pasca-Gencatan Senjata
Tiga hari terakhir telah terjadi peningkatan signifikan baku tembak di perbatasan Lebanon, yang terhenti selama gencatan senjata tujuh hari di Gaza.
Hizbullah juga melakukan beberapa operasi terhadap situs Israel pada 2 Desember.
Sehari sebelumnya, Jumat 1 Desember, Hizbullah melancarkan serangan pertamanya terhadap Israel sejak dimulainya gencatan senjata tujuh hari di Gaza.
Serangan tersebut terjadi sebagai respons atas dimulainya kembali pemboman brutal Israel di Jalur Gaza pada hari Jumat, yang menewaskan ratusan orang hanya dalam 24 jam setelah 'masa tenang' berakhir.
Israel juga melanjutkan serangan tanpa pandang bulu terhadap rumah-rumah dan wilayah sipil di Lebanon selatan, menewaskan dua warga sipil, seorang pria dan ibunya, di kota Hula.
Perlawanan Lebanon tidak secara resmi mengumumkan partisipasinya dalam gencatan senjata di Gaza, namun berjanji bahwa setiap serangan terhadap Lebanon selama periode gencatan senjata akan menghasilkan respons.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah telah mengklarifikasi dalam pidatonya baru-baru ini bahwa intensitas pertempuran di Lebanon selatan akan bergantung pada situasi di Gaza, dan bahwa operasi kelompok tersebut bertujuan untuk mengurangi tekanan terhadap perlawanan Palestina.
(oln/*/TC)