Tutupi Kejahatan, Israel Dituduh Sengaja Menargetkan Jurnalis di Gaza, Kata Anggota Parlemen Eropa
TRIBUNNEWS.COM- Anggota parlemen Eropa menuduh Israel sengaja menargetkan jurnalis di Gaza.
Israel berusaha 'menutupi pembantaian yang terjadi di Gaza dengan membunuh jurnalis,' kata Manu Pineda
Anggota Parlemen Eropa Manu Pineda mengatakan pada hari Rabu bahwa Israel sengaja menargetkan jurnalis di Jalur Gaza karena “tidak ada penjahat yang ingin ada orang yang menyaksikan kejahatannya.”
Pineda, seorang anggota parlemen Spanyol dari partai komunis Kiri Bersatu, mengatakan pada konferensi pers di Brussels.
Sebagai tanggapan atas pertanyaan dari media Turki, Anadolu tentang sejumlah besar jurnalis yang dibunuh oleh Israel selama pemboman besar-besaran di Gaza, bahwa Israel sedang berusaha untuk “menutupi pembantaiannya.” di Gaza dengan membunuh jurnalis.”
Baca juga: Sinyal Israel Tumbalkan Sandera yang Ditawan Hamas, Netanyahu: Tak Ada Peluang Semua Bisa Pulang
Dalam kasus juru kamera Anadolu Montaser Al-Sawaf, ia menjawab, “Israel, seperti penjahat lainnya, tidak ingin ada orang yang menyaksikan kejahatannya. Sejauh ini mereka membunuh 65 jurnalis, dan ini merupakan jumlah yang signifikan,” tambah Pineda.
Dia mengatakan pasukan Israel bahkan telah membunuh keluarga para jurnalis tersebut.
Dengan melakukan hal tersebut, ia mengatakan Israel bertujuan untuk memaksa jurnalis berhenti melakukan pekerjaan profesional mereka.
Dia mengatakan Israel mengambil keuntungan dari diamnya masyarakat internasional, namun “kita harus menekan pemerintah kita untuk mendorong Israel mematuhi hukum internasional.”
Baca juga: Erdogan Kecam Israel yang Berencana Ciptakan Zona Penyangga di Gaza, Bela Hamas dan Beri Peringatan
Montaser Al-Sawaf, juru kamera lepas Anadolu yang melaporkan dari Gaza, tewas dalam serangan udara Israel pekan lalu, menyusul jeda kemanusiaan selama seminggu antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Al-Sawaf, saudaranya Mervan, dan anggota keluarga lainnya tewas dalam serangan udara Israel di lingkungan Ed-Durc di Gaza selatan.
Setelah terluka parah akibat pengeboman tersebut, Al-Sawaf harus menunggu ambulans sekitar 30 menit. Al-Sawaf akhirnya diangkut ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli dengan kendaraan pribadi, namun tidak ada tim medis yang hadir dan dia meninggal.
Dia dimakamkan bersama saudara laki-lakinya dan kerabat lainnya di pemakaman al-Batsh di kota tersebut.
Israel melanjutkan serangan militernya di wilayah Palestina pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan Hamas.
Setidaknya 16.248 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 43.616 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.
Sumber: Anadolu Ajansi