TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel kembali melanjutkan serangannya di Gaza.
Pemboman terus berlanjut di wilayah Gaza, termasuk wilayah yang digambarkan Israel sebagai zona aman, Sabtu (9/12/2023).
Serangan militer Israel ini kembali dilakukan setelah Amerika Serikat (AS) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Mengutip Arab News, bahkan Washington juga telah menyetujui penjualan darurat tank senilai $106 juta dan 14.000 butir amunisi tank.
Persetujuan ini dilakukan AS sehari setelah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB.
AS mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken menetapkan bahwa ada "keadaan darurat" demi kepentingan nasional yang memerlukan penjualan segera.
Baca juga: Boikot Produk Terafialiasi Israel Disebut Pengusaha Bisa Timbulkan PHK, Serikat Pekerja: Lebay
Sementara itu, media lokal Wafa menyebutkan puluhan orang tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza tengah.
Wafa mengatakan setidaknya tujuh orang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam serangan di kamp pengungsi Bureij.
Setidaknya empat orang tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di Deir al-Balah di Gaza tengah, tambah Wafa.
Tiga orang lainnya juga telah tewas dalam serangan di kamp pengungsi Maghazi, lapor Wafa.
Pemboman tanpa henti yang dilakukan Israel terhadap Jalur Gaza telah menghantam daerah-daerah yang telah diperintahkan kepada warga Palestina untuk dievakuasi di bagian selatan wilayah tersebut.
Baca juga: Membanjiri Gaza Pakai Air Laut, Bukti Perintah Take No Prisoners Israel, Rusia: Kejahatan Perang!
Mengutip Al Jazeera, dua rumah sakit di Gaza tengah dan selatan menerima 133 jenazah warga Palestina yang tewas akibat bom Israel selama 24 jam terakhir.
Puluhan orang mengadakan salat jenazah di halaman rumah sakit sebelum mengambil jenazah untuk dimakamkan.
Tepi Barat juga Diserang
Militer Israel telah melakukan beberapa serangan di Tepi Barat yang diduduki ketika pertempuran sengit terus berlanjut di Jalur Gaza.
Penggerebekan yang dimulai Jumat malam dan berlanjut hingga Sabtu terjadi di dekat Jenin, Qalqilya, Nablus, Jericho, Ramallah, Bethlehem dan Hebron.
Baca juga: 5.000 Tentara Israel Terluka dalam Perang Gaza, 2000 Tentaranya Alami Cacat Fisik, Kata Media Israel
Setidaknya 15 warga Palestina ditahan di seluruh wilayah tersebut, kata Masyarakat Tahanan Palestina kepada Al Jazeera.
Dua remaja dibunuh oleh pasukan Israel – yang pertama terbunuh di Dura, di selatan Hebron, kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Pasukan Israel juga menembak mati Mahmoud Bassem Abou Hania yang berusia 17 tahun di Kota Azzun Qalqilya di Tepi Barat yang diduduki, kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Sementara itu, Sari Yousef Amr, seorang warga Palestina berusia 25 tahun, yang ditembak oleh pasukan Israel pada Sabtu pagi, kemudian meninggal, kantor berita Palestina Wafa melaporkan.
Amr terluka dalam penggerebekan di Dura, dan Wafa mengutip pernyataan ayahnya bahwa pasukan Israel menembakkan peluru tajam ke rumahnya sebelum menahan Amr dan saudaranya Suhaib.
Baca juga: Brigade Al-Quds Menyergap IDF di Barat Gaza, Brigade Al-Qassam Rudal Pusat Komando Israel di Selatan
Kementerian tersebut mengatakan setidaknya 273 orang, termasuk 63 anak-anak, telah tewas di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober, ketika konflik Israel-Palestina pecah.
Serangan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Palestina Hamas pada hari itu mendorong Israel untuk memulai serangan udara dan darat besar-besaran di Gaza yang telah menewaskan hampir 17.500 orang.
Al Jazeera melaporkan bahwa penggerebekan dilakukan setiap hari di beberapa kota besar dan kecil Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
"Israel bahkan menahan orang-orang yang telah dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan (gencatan senjata) terbaru," ucap jurnalis Al Jazeera, Nida Ibrahim.
Meskipun pasukan Israel belum menangkap kembali satu pun dari lebih dari 200 warga Palestina yang dibebaskan sebagai bagian dari jeda sementara, hal itu bisa segera berubah seiring meningkatnya serangan di Tepi Barat yang diduduki, kata Ibrahim.
Baca juga: Eyal Meir Berkowitz Tentara Israel yang Ledakkan Rumah untuk Hadiah Ultah Anaknya, Diumumkan Tewas
"Orang-orang Palestina mengatakan bahwa hanya dalam hitungan menit, pasukan Israel akan menangkap para tahanan tersebut," ungkapnya.
Seorang anak berusia 15 tahun di Jericho ditahan selama 2,5 jam, dipukuli dan akhirnya dibebaskan, menurut koresponden Al Jazeera itu.
Dalam empat hari pertama gencatan senjata selama seminggu antara Israel dan Hamas, Israel membebaskan 150 tahanan Palestina.
Selama empat hari yang sama, Israel menangkap setidaknya 133 warga Palestina dari Yerusalem Timur dan Tepi Barat, menurut asosiasi tahanan Palestina.
Lebih dari 3.600 orang telah ditangkap sejak infiltrasi dan serangan Hamas pada 7 Oktober.
Baca juga: Mesir Ancam Putuskan Hubungan dengan Israel Jika Warga Palestina Mengungsi ke Sinai
Di Jenin, pasukan Israel pada hari Sabtu menahan empat saudara laki-laki Bilal Diab – yang dilaporkan sebagai anggota kelompok Jihad Islam Palestina.
Sementara seorang anak di bawah umur ditahan dari Qalqilya.
Setidaknya empat warga Palestina ditahan di Ramallah, dan lebih banyak lagi penahanan di Betlehem dan Hebron.
(Tribunnews.com/Whiesa)