Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CAIRO – Kelompok bersenjata Houthi yang berbasis di Yaman memperingatkan kapal-kapal kargo di Laut Merah untuk menghindari perjalanan menuju wilayah Palestina yang diduduki.
“Selain menghindari menuju wilayah Palestina, kapal-kapal yang melewati Yaman juga harus tetap menyalakan radio, dan dengan cepat menanggapi upaya komunikasi Houthi,” kata Mohamed Ali al-Houthi, kepala komite revolusioner tertinggi Houthi Yaman.
Al-Houthi juga memperingatkan kapal kargo agar tidak “memalsukan identitasnya” atau mengibarkan bendera yang berbeda dari negara milik pemilik kapal kargo.
Baca juga: Houthi Yaman Ngaku Luncurkan Rudal ke Kapal Tanker Menuju Israel di Laut Merah
Sebelumnya, kelompok itu mengklaim telah melakukan serangan terhadap sebuah kapal tanker komersial Norwegia dengan rudal dalam protes terbaru mereka terhadap pemboman Israel di Gaza, menggarisbawahi risiko konflik yang telah mengguncang Timur Tengah.
Kelompok yang bersekutu dengan Iran menyerang kapal tanker STRINDA karena kapal tersebut mengirimkan minyak mentah ke terminal Israel dan setelah awaknya mengabaikan semua peringatan.
Sejauh ini, Houthi Yaman telah terlibat dalam konflik Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas yang telah menyebar ke seluruh kawasan, di mana mereka menyerang kapal-kapal di jalur pelayaran penting dan menembakkan drone serta rudal ke Israel lebih dari 1.000 mil (1.609 km) dari pusat kekuasaan mereka di ibu kota Yaman, Sanaa.
Keterlibatan kelompok itu dalam konflik Israel-Hamas mendapat sorotan dari banyak negara, termasuk Amerika Serikat.
Gedung Putih mendesak kelompok itu untuk tidak melakukan serangan apapun terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.