Aktivis HAM Belanda Minta Pemerintahnya Blokir Ekspor Suku Cadang Pesawat F-35 ke Israel
TRIBUNNEWS.COM- Aktivis Hak azasi Manusia dari Belanda meminta pemerintahnya untuk memblokir ekspor suku cadang pesawat tempur F-35 ke Israel.
Pasalnya, jika Belanda masih mengekspor suku cadang pesawat tempur F-35 ke Israel maka itu bisa berarti Belanda ikut serta dalam kejahatan kemanusiaan yang terjadi Gaza.
Segala upaya telah mereka lakukan termasuk menuntut ke pengadilan.
Namun, Pengadilan Belanda menolak tuntutan kelompok hak asasi manusia untuk memblokir ekspor suku cadang jet tempur.
Baca juga: Israel Terus Lanjutkan Serangan di Jalur Gaza, Jumlah Korban Tewas di Palestina Capai 18.894 Orang
Baca juga: 2.148 Tentara Israel Dipindahkan dari Gaza ke RS Soroka karena Terluka, Banyak Jadi Cacat Permanen
Pengadilan Belanda pada hari Jumat menolak tuntutan kelompok hak asasi manusia untuk memblokir pemerintah Belanda mengekspor suku cadang jet tempur F-35 ke Israel.
Kelompok tersebut mengklaim di pengadilan bahwa pemerintah Belanda memungkinkan terjadinya kejahatan perang di Jalur Gaza dengan mengekspor komponen-komponen tersebut.
Suku cadang milik AS disimpan di gudang aman di Belanda sebelum diangkut ke mitra, termasuk Israel.
Pengacara pemerintah mengatakan kepada pengadilan bahwa larangan pengiriman barang dari Belanda tidak akan ada artinya karena "Amerika Serikat akan mengirimkan komponen-komponen ini ke Israel dari tempat lain".
Baca juga: Duta Besar Israel untuk Inggris Menolak Ide Solusi Dua Negara, Tetap Tak Mau Akui Negara Palestina
Baca juga: Kantor Google Digeruduk Massa, Tuntut CEO Putus Kontrak Kerja Sama dengan Israel
Para hakim di Pengadilan Negeri di Den Haag memutuskan bahwa mereka harus memberikan kebebasan yang besar kepada pemerintah Belanda dalam mempertimbangkan isu-isu politik dan kebijakan dalam memutuskan ekspor senjata.
Pesawat F-35 adalah jet tempur canggih – yang dikembangkan oleh perusahaan AS Lockheed Martin – yang digunakan oleh sejumlah militer, termasuk Angkatan Udara Israel.
(Sumber: Sky News)