Badan-badan PBB telah mengatakan sangat mustahil untuk mendistribukan bantuan ke luar Rafah di tengah pengeboman yang terus berlanjut.
Keputusan tersebut diambil satu hari setelah Jake Sullivan bertemu dengan pejabat Israel untuk membahas jangka waktu dan gaya operasi militer Israel di Gaza.
Pertemuan itu terjadi ketika Israel dan Amerika Serikat berada di bawah tekanan internasional yang semakin besar untuk mengakhiri pertempuran.
“Ini adalah konsesi yang signifikan, kata Israel, karena pada awal perang ini Israel mengatakan tidak akan ada kontak lebih lanjut, tidak ada hubungan lebih lanjut antara Gaza dan Israel."
"Sementara mereka sekarang harus membuka penyeberangan Kerem Shalom."
"Untuk barang-barang di bawah tekanan AS sehingga Israel dapat memenuhi perjanjiannya untuk (membiarkan masuk) 200 truk bantuan setiap hari,” kata Bernard Smith dari Al Jazeera melaporkan dari Tel Aviv.
“Dan sebagai indikasi, sebelum perang dimulai, ada 500 truk setiap hari yang masuk ke Gaza, padahal kebutuhan bantuan darurat jauh lebih sedikit," jelasnya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel