News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Didesak untuk Gencatan Senjata setelah Tentara IDF Mengakui Bantai 3 Sandera Israel di Gaza

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjuk rasa melakukan aksi solidaritas untuk Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Minggu (17/12/2023). Dalam aksinya mereka mendesak pemberhentian genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, serta mengutuk tindakan Amerika Serikat (AS) yang telah menggunakan hak veto untuk menolak resolusi gencatan senjata di Gaza pada rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait kondisi perang Israel-Palestina di Gaza. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Israel Didesak untuk Gencatan Senjata setelah Tentara IDF Mengaku Membantai 3 Sandera Israel di Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Israel menghadapi seruan untuk mengumumkan gencatan senjata setelah IDF mengakui telah melakukan pembunuhan sandera di Gaza.

Pemerintah Israel telah menghadapi seruan untuk melakukan gencatan senjata dari beberapa sekutu terdekatnya di Eropa dan dari pengunjuk rasa di dalam negeri.

Setelah serangkaian penembakan, termasuk penembakan yang dilakukan oleh tentara Israel sendiri kepada tiga sandera Israel yang sudah mengibarkan bendera putih, yang menambah kekhawatiran mengenai tindakan Israel dalam perang 10 minggu di Gaza.

Ratusan orang pengunjuk rasa di Tel Aviv mendesak pemerintah Israel untuk melanjutkan perundingan penyanderaan dengan Hamas di Gaza.

Israel juga menghadapi tekanan untuk mengurangi operasi tempur besar-besaran mereka ketika Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi negara itu minggu ini.

Baca juga: WHO: Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza Tempat Mandi Darah, Israel Mengubah Rumah Sakit Jadi Rumah Jagal

Washington menyatakan ketidakpuasannya terhadap banyaknya korban sipil di Gaza ketika Amerika Serikat memberikan bantuan dukungan militer dan diplomatik yang penting.

Tapi itu tak dipedulikan oleh Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan terus berjuang sampai akhir dengan tujuan melenyapkan Hamas.

Netanyahu berjanji akan mengembalikan sekitar 129 sandera yang masih disandera.

Kemarahan atas pembunuhan sandera yang tidak disengaja kemungkinan akan meningkatkan tekanan terhadapnya untuk memperbarui perundingan yang ditengahi Qatar dengan Hamas mengenai pertukaran lebih banyak tahanan yang tersisa dengan warga Palestina yang dipenjara di Israel.

Baca juga: Paus Fransiskus Kecam Pembunuhan Dua Wanita oleh Tentara Israel dalam Gereja di Gaza, Ini Terorisme

Menyerukan gencatan senjata baru

Di Israel, Menteri Luar Negeri Perancis Catherine Colonna menyerukan gencatan senjata segera.

Hal ini bertujuan untuk membebaskan lebih banyak sandera, membawa bantuan dalam jumlah yang lebih besar ke Gaza dan bergerak menuju awal dari solusi politik.

Kementerian Luar Negeri Prancis sebelumnya mengatakan bahwa salah satu pegawainya tewas dalam serangan yang dilakukan Israel di sebuah rumah di Rafah, daerah yang sebelumnya disebut oleh Israel sebagai zona aman.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini