Pernyataan hari Sabtu dari Patriarkat Latin Yerusalem mengatakan:
"Sekitar tengah hari (1000 GMT) hari ini... seorang penembak jitu IDF (tentara Israel) membunuh dua wanita Kristen di dalam Paroki Keluarga Kudus di Gaza".
Keluarga-keluarga Kristen telah berlindung di sana sejak perang Israel-Hamas pecah, kata patriarkat tersebut.
“Nahida dan putrinya, Samar, ditembak dan dibunuh ketika mereka berjalan menuju Biara Suster. Satu orang terbunuh ketika dia mencoba membawa yang lain ke tempat yang aman,” tambahnya.
Ditembak dengan darah dingin oleh Israel
Tujuh orang lainnya terluka akibat tembakan ketika mereka berusaha melindungi orang lain, kata pernyataan itu.
"Beberapa orang mengatakan 'ini adalah terorisme dan perang'," kata Paus.
“Ya, ini perang, ini terorisme… mari kita berdoa kepada Tuhan untuk perdamaian,” tambahnya.
Menurut kantor pers Vatikan, mengutip Pierbattista Pizzaballa, patriark Latin Yerusalem, para korban adalah seorang wanita lanjut usia dan putrinya.
Patriarkat mengatakan tidak ada peringatan yang diberikan sebelum penembakan dimulai, dan menambahkan bahwa mereka ditembak dengan darah dingin.
Serangan itu menyebabkan sekitar 1.139 orang tewas, sebagian besar warga sipil, dan 250 sandera, menurut angka terbaru pemerintah Israel.
Bertujuan untuk melenyapkan Hamas, Israel telah melakukan pemboman tanpa henti di Gaza, bersamaan dengan invasi darat, yang telah menewaskan lebih dari 18.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut pemerintah Hamas di wilayah tersebut.
(Sumber: Sky News Arabia, AFP, Reuters)