News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Serangan Udara Israel di Rafah Terekam Jurnalis Al Jazeera saat Siaran Langsung, Sasar Rumah Sakit

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serangan udara Israel di Rafah, Gaza Selatan terekam kamera jurnalis Aljazeera saat tengah melakukan siaran langsung, Rabu (20/12/2023). Menurut jurnalis Aljazeera, Hani Mahmoud, serangan udara tersebut menyasar Rumah Sakit Kuwaiti.

TRIBUNNEWS.COM - Israel melakukan serangan udara di dekat Rumah Sakit Kuwaiti di Rafah, selatan Gaza, pada Rabu (20/12/2023).

Bahkan, serangan tersebut terekam ketika jurnalis Al jazeera bernama Hani Mahmoud tengah melakukan peliputan.

Berdasarkan rekaman video yang diunggah Aljazeera di akun X (dulu Twitter) resminya, tampak serangan udara Israel menyasar sebuah gedung tingkat berwarna cokelat yang disebut adalah Rumah Sakit Kuwaiti.

Pada saat yang bersamaan banyak warga setempat yang tengah berjalan di kawasan tersebut langsung berlarian menyelamatkan diri.

Baca juga: IDF Klaim Bunuh Pemodal Hamas di Rafah, Sebut Sudah Sokong Dana Bertahun-tahun

Tak hanya sekali, serangan udara Israel dilakukan sebanyak tiga kali dan menyasar Rumah Sakit Kuwaiti.

"Ya Tuhan, apa Anda mendengar itu? Ya Tuhan. Itu adalah rumah sakit (Kuwaiti). Ya Tuhan," kata Hani.

Bahkan, pada saat yang bersamaan, ambulans yang akan keluar dari Rumah Sakit Kuwaiti pun terjebak macet lantaran warga sekitar berlarian menyelamatkan diri.

Masih berdasarkan pantauan jurnalis Al Jazeera, serangan tersebut juga mengakibatkan masjid yang dekat dengan Rumah Sakit Kuwaiti rata dengan tanah.

Selain itu, dua rumah juga mengalami rusak akibat serangan udara Israel itu.

Israel Turut Serang Kamp Pengungsian Jabalia, 56 Orang Tewas

Pemandangan Sekolah Palestina UNRWA yang hancur pasca serangan Israel menghantam Kamp Jabalia di Jabalia, Gaza pada 12 Desember 2023. (Mahmoud Sabbah/Anadolu Agency)

Sebelum serangan udara Israel di Rafah, insiden serupa juga terjadi di kamp pengungsian Jabalia, Gaza Utara.

Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan akibat serangan tersebut, 56 orang tewas dan 110 lainnya mengalami luka-luka.

Korban tewas dan luka-luka tersebut pun telah dibawa ke Pusat Medis Jabalia pada Rabu pagi.

Namun, beberapa orang masih dievakuasi lantaran tertimbun bangunan akibat serangan dari Israel tersebut.

Baca juga: Israel Tawarkan Gencatan Senjata Seminggu ke Hamas, tapi 40 Sandera Harus Dibebaskan

Adapun serangan itu terjadi ketika Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, tiba di Tel Aviv untuk menghadiri pertemuan dengan para pemimpin Israel.

Pertemuan itu membahas upaya menurunkan intensita pertempuran di Gaza untuk melindungi warga sipil.

Sebagai informasi, per Selasa kemarin, Korban tewas akibat agresi brutal Israel ke Palestina menembus 19.754 orang.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan dari total korban tewas tersebut, hampir separuhnya atau 7.801 orang yang meninggal adalah anak-anak.

Sementara itu, korban tewas perempuan mencapai 5.153 orang.

Lalu, sebanyak lebih dari 52.286 orang lainnya terluka di Gaza akibat agresi brutal Israel.

Dari 52 ribuan orang terluka tersebut, ada 8.663 anak-anak dan 6.327 perempuan.

Baca juga: Kejinya Israel, Sehari IDF Bunuh 100 Warga Sipil di Gaza, Total Korban Tewas Hampir 20.000 Orang

Di sisi lain, lebih dari 8 ribu orang dinyatakan masih hilang di jalur Gaza akibat masih banyaknya reruntuhan bangunan yang hancur akibat bom Israel belum sepenuhnya disisir oleh tim SAR.

Korban tewas tidak hanya berjatuhan di Jalur Gaza, tetapi juga di Tepi Barat.

Per hari ini, ada 301 warga Tepi Barat tewas akibat serangan membabi buta dari Zionis.

Sementara itu, lebih dari 3.365 orang lainnya mengalami luka-luka.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini