Seperempat Pasukan Rontok, Pasukan Elite Brigade Golani Israel Balik Kanan dari Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan infanteri elite Israel, Brigade Golani dilaporkan menarik diri dari Gaza setelah 60 hari pertempuran melawan milisi pembebasan Palestina, termasuk Hamas.
Menurut laporan Channel 13 Israel, Kamis (21/12/2023), penarikan pasukan Brigade Golani itu untuk “menata ulang barisannya” setelah menghadapi kekalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya selama minggu-minggu pertama pertempuran di jalur tersebut.
Berita ini muncul beberapa hari setelah dilaporkan kalau unit infanteri elite Israel tersebut menderita kekalahan besar dalam serangan darat di Gaza.
Baca juga: Rentetan Roket Hajar Tel Aviv, Jubir Brigade Al-Qassam: Israel Terus Ulangi Kebodohan yang Sama
Pensiunan jenderal Israel Moshe Kaplinsky mengatakan pekan ini kalau Brigade Golani kehilangan 88 tentara sejak 7 Oktober.
Menurut pensiunan jenderal tersebut, 72 orang tewas pada hari pertama perang – yang berarti seperempat dari seluruh brigade.
Pada akhir Oktober, Israel memperluas serangan terbatas yang dilakukannya di Gaza menjadi serangan dan invasi militer darat skala penuh.
Sejak itu, pasukan Israel terlibat dalam penyergapan berdarah yang dilakukan oleh perlawanan Gaza setiap hari.
Penarikan Brigade Golani terjadi satu hari setelah tentara Israel mengklaim dalam sebuah pernyataan kalau mereka telah mencapai “kendali operasional” atas lingkungan Shejaiya di Gaza utara.
Baca juga: Kronik Shejaiya, Lingkungan Gagah Berani Gaza yang Tidak Dapat Dihancurkan Israel
Propaganda di Shejeiya
Meskipun perang darat kini terfokus di bagian selatan Gaza, pertempuran terus berkecamuk di bagian utara jalur tersebut.
Padahal, sebelumnya tentara IDF mengklaim telah memberikan pukulan telak terhadap Hamas di sana.
Menurut lansiran PC, Israel mengumumkan kendali atas Shejaiya sebagia bagian dari propaganda.
“Pengumuman kendali atas Shejaiya untuk mengurangi keterkejutan atas berita bahwa pasukan tempur paling elitenya telah dikalahkan, sehingga memaksa mereka mundur lebih awal,” tulis laporan itu.
Baca juga: Bobby Trap Ala Brigade Al Qassam: Pancing IDF ke Terowongan, Duaar, Satu Pasukan Israel Kena Jebakan
Lingkungan Shejaiya di utara Gaza adalah tempat tentara Israel menghadapi perlawanan paling keras sejak memulai invasi darat skala penuh.
Rekaman yang dirilis pada 21 Desember menunjukkan momen yang tepat ketika pasukan elite Brigade Golani diserang di Shujaiya.
Jeritan terdengar saat pasukan berebut untuk merawat seorang tentara yang terluka, yang kamera go-pro-nya merekam kejadian tersebut.
Pasukan Israel menghadapi penyergapan seperti itu setiap hari, terbukti dari pernyataan dan video yang dirilis oleh Brigade Qassam Hamas melalui saluran medianya.
Tujuh anggota Brigade Golani dihabisi dalam satu penyergapan di Shujaiya pada 12 Desember.
Di antara korban tewas adalah Kolonel Itzhak Ben Basat, kepala tim komandan Brigade Golani, dan Tomer Grinberg, komandan Batalyon ke-13 Brigade Golani.
Grindberg telah difilmkan pada awal bulan Desember dan menjanjikan “kemenangan gemilang” bagi rakyat Israel di Gaza.
"Jumlah korban di Israel yang dilaporkan hanyalah sebagian kecil dari jumlah sebenarnya tentara yang tewas dan terluka, karena data rumah sakit yang baru-baru ini dikutip oleh media Ibrani menunjukkan bahwa jumlah korban tentara tidak dilaporkan sebanyak setengahnya," tulis laporan TC.
(oln/PC/TC/*)