TRIBUNNEWS.COM, PALESTINA - Militer Israel dilaporkan melakukan serangan udara ke kamp pengungsi Al-Maghazi di Gaza, Palestina.
Hamas mengklaim serangan yang dilakukan Minggu (24/12/2023) kemarin itu menewaskan setidaknya 70 orang.
Pihak Hamas melalui Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qudra mengatakan jumlah tersebut akan bertambah karena banyaknya keluarga yang tinggal di area itu.
Puluhan orang yang cedera langsung dilarikan ke Rumah Sakit Al-Aqsa yang ada di dekatnya.
Kementerian Kesehatan setempat mengatakan tiga rumah telah dihancurkan dalam serangan itu.
Ashraf mengatakan area pemukiman padat penduduk telah hancur karena serangan tersebut.
Baca juga: Brigade Qassam Klaim Bunuh 6 Tentara Israel dalam Ledakan Bom di Gaza
Seorang ayah mengungkapkan ia telah kehilangan putri dan cucunya.
Ia menambahkan bahwa keluarganya telah lari dari utara mencari keselamatan di tengah Gaza.
“Mereka tinggal di lantai tiga salah satu bangunan,” katanya dikutip dari BBC.
“Dinding runtuh menimpa mereka. Cucu-cucu saya, anak perempuan saya, suaminya, semuanya telah tiada,” tambahnya.
“Kami semua adalah target. Warga sipil jadi target. Tak ada tempat yang aman. Mereka mengatakan kami harus meninggalkan Gaza. Kini kami datang ke Gaza tengah untuk kami,” ujarnya.
Komunitas Bulan Sabit Palestina mengatakan serangan udara Israel yang intens telah berujung dengan ditutupnya jalanan utama antara Maghazi, dan dua kamp pengungsi lainnya, Al-Bureij dan Al-Nuseirat.
Mereka mengatakan keadaan itu kemudian menghamnbat pekerjaan ambulans dan tim penyelamat.
Pihak militer Israel sendiri mengungkapkan telah menerima laporan kejadian di kamp Al-Maghazi.
“Meski ada tantangan yang ditimbulkan oleh teroris Hamas, yang beroperasi di wilayah sipil Gaza, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) berkomitmen terhadap hukum internasional termasuk mengambil langkah-langkah yang layak untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil,” katanya.
Serangan Udara Sepanjang Minggu
Tak hanya di kamp pengungsian.
Israel juga mengebom wilayah Jabalia di Jalur Gaza utara semalam dan pertempuran terjadi sepanjang Minggu (24/12/2023) pagi.
Sementara otoritas kesehatan Gaza dan militer Israel mengumumkan jumlah korban yang terus bertambah.
Israel mengklaim telah mengontrol hampir sepenuhnya operasional atas Gaza utara dan bersiap untuk memperluas serangan darat terhadap militan Hamas ke daerah lain.
Seorang juru bicara kementerian kesehatan Gaza mengatakan bahwa 166 orang Palestina telah tewas dalam 24 jam terakhir sehingga jumlah korban tewas di pihak Palestina menjadi 20.424 orang.
Puluhan ribu orang lainnya terluka, dengan banyak mayat yang diyakini terjebak di bawah reruntuhan. Hampir semua dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi.
Militer Israel mengatakan, delapan tentaranya telah terbunuh, menjadikan jumlah korban tewas dalam pertempuran menjadi 154 orang sejak mereka memulai serangan darat sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel.