Namun proses ini menjadi bermasalah dan kemudian menyerah.
Pada bulan September 2013, Daito mempresentasikan rancangan laporan transaksi yang tidak pantas pada rapat dewan luar biasa.
Laporan tersebut diselesaikan pada bulan November tahun yang sama, namun tidak dipublikasikan karena berbagai keberatan.
Satu bulan kemudian, Desember 2013 Daito ditembak oleh Yukio Tanaka.
"Daito mempunyai rutinitas sehari-hari membersihkan area sekitar kantor pusat di Kyoto dengan memakai sepatu bot hujan di pagi hari sebelum karyawan berangkat kerja. Pelaku mengincar area tersebut. Peristiwa itu terjadi dini hari. Tepat sebelum jam 6 am. Tidak ada saksi atau siapa pun yang mendengar suara tembakan sehingga menyulitkan penyelidikan," jelasnya.
Tersangka ditangkap pada 28 Oktober 2022 berdasarkan DNA yang ditemukan pada puntung rokok yang ditemukan di jalan dekat TKP.
Sudah delapan tahun 10 bulan sejak peristiwa pembunuhan itu terjadi.
Terdakwa Tanaka dipindahkan dari Penjara Fukuoka tempat dia menjalani hukumannya ke Kantor Polisi Prefektur Kyoto Yamashina.
Tanaka dicurigai melakukan pembunuhan dan pelanggaran Undang-Undang Senjata Api dan Pedang.
Dia adalah anggota eksekutif geng berbahaya Kudo-kai, yang menjalani hukuman penjara karena insiden penembakan lainnya.
Kudo-kai berbasis di Prefektur Fukuoka, tempat yang sama dimana Tuan A berasal.
"Wajah asli" Tanaka dikatakan tidak biasa bagi seorang anggota geng.
"Saya keluar dari universitas di Tokyo dan bekerja sebagai pekerja kantoran di sebuah agen perjalanan. Saya bekerja terutama di wilayah Kansai. Setelah itu, saya diperkenalkan dengan organisasi yang berafiliasi dengan Kudo-kai dan tampaknya menjadi anggota, tetapi saya tidak biasa untuk seorang anggota geng," ungkap Tanaka kepada polisi.
Terdakwa Tanaka adalah anggota organisasi Kudo-kai dan memegang posisi inti sebagai eksekutif.