News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KBRI Tokyo Cek Kondisi WNI Usai Tabrakan Pesawat di Bandara Haneda Jepang

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang berdiri di dekat retakan besar di trotoar setelah mengungsi ke jalan di kota Wajima, prefektur Ishikawa pada 1 Januari 2024, setelah gempa bumi besar berkekuatan 7,5 melanda wilayah Noto di prefektur Ishikawa pada sore hari. Gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter menghantam Jepang tengah pada tanggal 1 Januari setelah serangkaian gempa bumi dahsyat yang merusak rumah-rumah, menutup jalan raya dan mendorong pihak berwenang mendesak masyarakat untuk lari ke tempat yang lebih tinggi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KBRI Tokyo sedang menelusuri kemungkinan ada korban dari Warga Negara Indonesia (WNI) dalam musibah kebakaran di Bandara Haneda Jepang usai pesawat JAL tabrkan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (2/1/2024) pukul 17.55 JST.

Dilaporkan terdapat 5 korban meninggal dari pesawat Penjaga Pantai Jepang.

Sementara seluruh penumpang dan kru pesawat JAL selamat.

"Saat ini KBRI Tokyo sedang berkoordinasi dengan otoritas Bandara Haneda mengenai kemungkinan adanya penumpang WNI pada pesawat JAL itu," tutur Direktur Perlindungan WNI (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha saat dikonfirmasi, Selasa (2/1/2024).

KBRI juga mengantisipasi kemungkinan adanya WNI yg stranded di Bandara Haneda karena adanya pembatalan sejumlah penerbangan.

Dilansir dari Reuters, seorang pejabat kementerian menyatakan dalam konferensi pers bahwa pesawat JAL berusaha mendarat secara normal ketika bertabrakan dengan pesawat patroli maritim Dash-8 buatan Bombardier milik Penjaga Pantai di landasan pacu.

Tidak ada laporan mengenai mesin atau masalah lain pada pesawat tersebut sebelum pendaratan.

Pesawat Penjaga Pantai itu sekira akan menuju ke Niigata di pantai barat Jepang untuk mengirimkan bantuan kepada mereka yang terjebak dalam gempa bumi besar di prefektur Ishikawa pada awal tahun ini.

Salah satu kemungkinan insiden adalah ada miskomunikasi ketika pertukaran komunikasi dengan pengawas penerbangan.

Adapun kejadian ini masih terus diselidiki oleh pihak terkait.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini