News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Saleh Al-Arouri Dibunuh Israel, Hamas Blokir Pembicaraan soal Gencatan Senjata di Gaza

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil pemimpin baru Hamas, Salah al-Arouri, digambarkan saat penandatanganan perjanjian rekonsiliasi antara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Fatah di Kairo pada 12 Oktober 2017, ketika kedua gerakan Palestina yang bersaing itu mengakhiri perpecahan mereka yang telah berlangsung selama satu dekade setelah negosiasi diawasi oleh Mesir.

TRIBUNNEWS.COM - Hamas telah memblokir diskusi tentang gencatan senjata di Jalur Gaza pada hari Selasa (3/1/2024).

Mereka juga menunda kesepakatan penyanderaan dengan Israel.

“Hamas mengatakan kepada mediator tentang keputusannya untuk membekukan semua diskusi mengenai gencatan senjata di Gaza atau pertukaran sandera dengan Israel,” kata sumber Palestina kepada Anadolu.

Hamas mengambil langkah tersebut setelah wakil ketua Hamas Saleh Al-Arouri dibunuh dalam serangan drone Israel di kantor Hamas di Beirut, Lebanon.

Kabar kematian Saleh Al-Arouri juga dibenarkan oleh Hamas dan dua komandan sayap militernya, Brigade Al-Qassam.

Serangan drone Israel tersebut menyebabkan 6 orang tewas.

Hamas menganggap tindakan Israel tersebebut sebagai 'pembunuhan pengecut'.

Baca juga: Demo Warga Palestina, Kecam Pembunuhan Bos Hamas Saleh Al-Arouri

Menurutnya, apa yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina tidak akan mematahkan semangat Hamas untuk melanjutkan perlawanan kepada Israel.

“Ini membuktikan sekali lagi kegagalan musuh dalam mencapai tujuan agresifnya di Jalur Gaza,” kata Hamas, dikutip dari Al Jazeera.

Sebagai informasi, Saleh Al-Arouri adalah adalah pemimpin Hamas paling senior yang dibunuh oleh Israel sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober.

Saleh Al-Arouri menjabat sebagai wakit kepala biro politik Hamas sejak Oktober 2017.

Meskipun lahir di kota Aroura, Tepi Barat, ia saat ini tinggal di pengasingan di Lebanon setelah menghabiskan 15 tahun di penjara Israel.

Bos Hamas, Saleh al-Arouri (KHALED DESOUKI / AFP)

Dalam beberapa pekan terakhir, al-Arouri mengambil peran sebagai juru bicara kelompok tersebut.

Pada bulan lalu, ia juga sempat mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Hamas tidak akan membahas kesepakatan pertukaran tawanan yang ditahan kelompok tersebut sebelum perang di Gaza berakhir.

Sebelumnya, Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.

Hingga saat ini, korban tewas akibat serangan Israel berjumlah 22.185 warga Palestina dan 57.035 lainnya terluka, sebagian besar anak-anak dan wanita.

Selain itu, serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza.

Saat ini, hampir 60 persen infrastruktur di Gaza rusak dan hancur.

Kemudian hampir 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Saleh Al-Arouri

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini