TRIBUNNEWS.COM, AS - Seorang imam masjid ditembak mati di New Jersey, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (3/1/2024) waktu setempat.
Iman Hassan Sharif ditembak saat berada di dalam mobilnya.
"Dia telah meninggal," kata seorang pejabat Amerika kepada AFP.
Polisi di kota Newark, New Jersey, belum memberitahu motif kejadian itu.
Juru bicara Administrasi Keamanan Transportasi Amerika TSA, Lisa Farbstein, mengatakan Hassan Sharif adalah petugas Administrasi Keamanan Transportasi di Bandara Internasional Newark Liberty sejak tahun 2006.
"Kami sangat sedih mengetahui kematiannya dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga, teman dan mitra-mitranya," ujar rekan kerja Hassan Sharif itu.
Baca juga: Marak Penembakan di AS, WNI Diimbau Tidak Jalan Sendirian
Sebelumnya, Direktur Keamanan Publik di Newark Fritz Frage mengonfirmasi bahwa polisi telah menanggapi sebuah panggilan darurat karena penembakan seorang laki-laki.
Petugas keamanan memastikan bahwa laki-laki itu adalah seorang imam masjid dan bahwa insiden itu terjadi di luar sebuah masjid.
Aparat masih terus melakukan penyelidikan.
Sejak berkecamuknya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober lalu, telah terjadi peningkatan serangan Islamofobia dan anti-Yahudi di seluruh Amerika.
Foto-foto yang dipublikasikan oleh Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang New Jersey, menunjukkan beberapa kendaraan polisi dikerahkan di luar Masjid Muhammad di Newark, sebuah kompleks dua lantai berwarna kuning dan hijau.
Dia dibawa ke rumah sakit terdekat tetapi meninggal pada sore hari.
Pihak berwenang masih mencari pelaku penembakan namun tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa penembakan tersebut dimotivasi oleh bias anti-Muslim, kata Jaksa Agung Matt Platkin.
“Saya tahu bahwa mengingat peristiwa global dan meningkatnya bias yang ditujukan pada banyak komunitas yang kita alami di seluruh negara bagian kita – khususnya komunitas Muslim – saat ini banyak orang di New Jersey yang merasakan peningkatan rasa takut atau kecemasan. mendengar berita pembunuhan ini,” kata Platkin.
Sharif telah menjadi imam tetap di masjid tersebut selama lima tahun, kata Direktur Keamanan Publik Newark Fritz Fragé.
Dia mengenang sang imam sebagai pemimpin komunitas antaragama yang berupaya menjaga keamanan kota.
“Kami ikut merasakan penderitaan Anda dan kami berjanji untuk memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada di sini dan mereka yang terus bermitra dengan kami untuk memastikan bahwa kejahatan keji ini dapat diselesaikan,” katanya.
Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang New Jersey, organisasi advokasi dan hak-hak sipil Muslim terbesar di AS, mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan informasi dan mendesak masyarakat untuk menghubungi polisi setempat.
“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini dan berdoa agar sang imam segera sembuh,” kata juru bicara CAIR-NJ Dina Sayedahmed dalam sebuah pernyataan.
Kedua Kalinya Terjadi
Catatan Tribunnews.com, ini kedua kalinya imam masjid di New Jersey dibunuh.
Sebelumnya pada Imam Masjid Omar di New Jersey, AS, Sayed Elnakib (65) tiba-tiba ditikam seorang pria saat memimpin shalat Subuh pada Minggu (9/4/2023) lalu.
Persitiwa penikaman Sayed Elnakib dilaporkan terjadi sekitar pukul 05.30 pagi saat ia menjadi imam untuk sekitar 200 jemaah shalat Subuh di Masjid Omar.
Rekaman CCTV momen penusukan sang imam kemudian menjadi viral di media sosia.
Sumber: AP/AFP