Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Ukraina kembali menghajar Kota Belgorod dan Kursk di Rusia Selatan yang berbatasan dengan Ukraina hari Rabu malam, 3 Januari 2024 waktu setempat sebagai aksi balasan terhadap serangan drone Rusia ke Kota Kyiv dan Kharkiv di Ukraina.
Para pejabat Rusia melaporkan, rudal Ukraina telah menghantam Kota Belgorod dan Kursk di Rusia selatan, serta Semenanjung Krimea, yang dianeksasi pada 2014 silam.
Serangan Ukraina ini terjadi sehari setelah Rusia menyerang dua kota terbesar di Ukraina, yakni Kyiv dan Kharkiv, dengan beberapa lusin rudal dan drone yang menewaskan lima orang.
Rusia sendiri telah meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal sejak akhir Desember 2023 lalu, termasuk serangan terbaru yang menargetkan Kota Kyiv dan Kharkiv.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjanji bahwa Rusia harus “bertanggung jawab atas setiap nyawa yang diambil”.
Meningkatnya ketegangan terjadi di tengah kembalinya pertempuran di Ukraina timur, dengan Kota Bakhmut yang diperebutkan sebagai titik panasnya.
Baca juga: Serangan Drone Rusia Hancurkan Museum Nazi Jadi Puing di Kota Lviv Ukraina
“Rusia sedang melakukan serangan, menyerang daerah Lyman dengan bom udara berpemandu saat pasukannya berkumpul kembali,” kata Oleksandr Syrskyi, Komandan pasukan darat Ukraina.
UKraina Berusaha Cari Dukungan Barat Lagi
Di tengah rentetan serangan yang dilancarkan belakangan ini, Ukraina berupaya menghidupkan kembali dukungan Barat, yang tampaknya melemah dalam beberapa bulan terakhir.
Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski telah menyerukan negara-negara Barat untuk memasok Ukraina dengan rudal jarak jauh agar mereka dapat menyerang lokasi peluncuran dan pusat komando Rusia.
Baca juga: Vladimir Putin Siapkan Aksi Balasan Lebih Masif Terhadap Ukraina Pasca Serangan ke Belgorod
“Kita harus menanggapi serangan terbaru terhadap Ukraina dengan bahasa yang dimengerti Putin: dengan memperketat sanksi sehingga dia tidak bisa membuat senjata baru dengan komponen selundupan,” ucap Sikorski.
Rentetan serangan rudal dan drone Rusia dalam beberapa hari terakhir juga menuai kecaman baru dari Uni Eropa, dengan presiden Dewan Eropa Charles Michel menegaskan kembali dukungannya terhadap Ukraina.
“Serangan udara Rusia menunjukkan bahwa mereka tidak tertarik pada perundingan damai,” katanya.