“Mereka mencapai serangan langsung,” lanjutnya.
Hizbullah juga menargetkan situs Ruwaisat Al-Alam di Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki, pada pukul 11.40 siang di hari yang sama.
“Untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza dan untuk mendukung perlawanan mereka yang gagah berani dan terhormat, Mujahidin Perlawanan Islam sore ini menargetkan situs Ruwaisat Al-Alam di Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki dengan senjata yang sesuai. dan mencapai serangan langsung," kata Hizbullah.
Hamas Palestina vs Israel
Militan yang berbasis di Lebanon selatan, Hizbullah, mengambil posisi untuk mendukung Hamas yang berperang melawan Israel di Jalur Gaza.
Hizbullah terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dengan Israel utara.
Israel mengatakan prioritasnya saat ini bukan untuk berperang dengan Hizbullah, meski tidak menutup kemungkinan akan meluasnya perang.
Sebelumnya, Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama di kompleks Masjid Al Aqsa, dikutip dari Al Arabiya.
Hamas menculik kurang lebih 240 orang dari wilayah Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza.
Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), 105 sandera sipil telah dibebaskan; 81 orang Israel; 23 warga Thailand; dan satu warga Filipina, yang ditukar 240 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, dikutip dari The Times of Israel.
Israel memperkirakan masih ada sekitar 137 sandera di Jalur Gaza.
Jumlah korban jiwa di pihak Palestina di Jalur Gaza terhitung 22.722 hingga Minggu (7/1/2024) dan 1.200 orang tewas di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Selain itu, tercatat 325 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Kamis (4/1/2023), setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran melawan sejumlah faksi perlawanan di sana.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel