Parah, Marinir AS Kepergok Jual Data Rahasia Militer AS ke China, Dapat Imbalan 15.000 USD
TRIBUNNEWS.COM - Pengadilan Federal Amerika Serikat menjatuhkan hukuman 27 bulan penjara dan denda US$5.500 Perwira Kecil Wenheng Zhao (26), seorang prajurit Angkatan Laut AS karena membocorkan rahasia militer Amerika Serikat kepada intelijen China, Senin (8/1/2024).
Menurut aksa federal AS, Wenheng Zhao sudah mengaku bersalah pada Oktober 2023 atas satu dakwaan berkonspirasi dengan petugas intelijen dan satu dakwaan menerima suap.
Melansir Business Insider, Zhao ditempatkan di pangkalan angkatan laut di Port Hueneme, sebuah kota pantai kecil di Ventura County, California.
Departemen Kehakiman AS mengatakan, Wenheng Zhao menerima imbalan 15.000 dolar AS atau setara Rp 233 juta atas informasi rahasia yang dia berikan kepada intelijen China.
Imbalan tersebut dia terima dalam 14 kesempatan berbeda sejak bulan Agustus 2021 sampai Mei 2023.
Zhao terpantau telah mengirimkan rencana rahasia terkait latihan militer besar-besaran di Indo-Pasifik serta cetak biru dan diagram untuk sistem radar yang dikerahkan di Okinawa, Jepang.
Jaksa mengatakan, Zhao menghubungi oknum intelijen Tiongkok dengan menggunakan pesan terenkripsi.
Zhao juga dituduh berusaha menghancurkan barang bukti dan menghapus jejak komunikasinya dengan pihak Tiongkok.
Baca juga: Pemerintah Diminta Waspadai Gerak-gerik Intelijen China di Dalam Negeri
Tidak sendirian, prajurit Angkatan Laut AS lainnya, Jinchao Wei, juga ditangkap bersamaan dengan Zhao atas tuduhan serupa.
Wei (22) bekerja sebagai rekan masinis di USS Essex, sebuah kapal serbu amfibi yang berbasis di San Diego.
Wei dituduh memberikan foto, video, informasi perbaikan, dan dokumen tentang Essex dan kapal Angkatan Laut lainnya kepada mata-mata China sejak Februari 2022.
Baca juga: Rusia Tahan Warga Siberia Karena Beri Informasi Rahasia Militer ke Ukraina, Dipenjara Seumur Hidup?
Wei mengaku tidak bersalah pada Agustus 2023 atas tuduhan spionase terhadapnya.
Namun, jaksa mengatakan bahwa Wei didorong oleh ibunya untuk terus memata-matai Angkatan Laut AS ketika dia mengunjunginya di Wisconsin untuk Natal pada tahun 2022.
Sang ibu percaya bahwa spionase bisa memberinya posisi di Partai Komunis Tiongkok.
Laporan reporter Prihastomo Wahyu Widodo | Sumber: Kontan