News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kelaparan Parah Terjadi di Gaza, PBB Sebut Bisa Perkuat Tuduhan Genosida Terhadap Israel

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Anak-anak Palestina mengambil bantuan makanan di Kota Rafah, Gaza, pada 6 Desember 2023. Kelaparan di Gaza disebut memperkuat tuduhan yang disampaikan Afrika Selatan terhadap Israel.

TRIBUNNEWS.COM - Afrika Selatan menuduh Israel telah melakukan tindakan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

Mahkamah Internasional akan mendengarkan argumen mengenai tuduhan itu pada Kamis (11/1/2024) dan Jumat (12/1/2024).

Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Francesca Albanese, mengatakan telah terjadi kelaparan parah di Gaza.

Menurutnya, kelaparan di Gaza tersebut memperkuat tuduhan yang disampaikan Afrika Selatan.

"Kelaparan parah yang dialami di Gaza memperburuk tuduhan genosida terhadap Israel," ujarnya, Rabu (10/1/2024), dilansir Al Jazeera.

Saat ini, Gaza sedang mengalami krisis kelaparan terburuk di dunia.

Hal ini diakibatkan oleh serangan dan pengepungan Israel terhadap wilayah tersebut yang membuat warga sipil kelaparan.

Para orang tua tidak punya makanan untuk mencoba memberikan beberapa suap kepada anak-anak mereka.

Anak-anak kecil, wanita hamil, dan ibu menyusui adalah kelompok yang paling berisiko mengalami kekurangan gizi.

Namun, hampir semua orang di Gaza kini mengalami kelaparan dan menghadapi krisis atau tingkat kerawanan pangan yang lebih buruk.

Pada skala 5 fase yang diakui secara internasional dan digunakan untuk mengklasifikasikan krisis pangan, lebih dari setengah juta orang di Gaza atau seperempat dari seluruh populasi, kini diyakini berada pada tingkat 'bencana' Fase 5 yang paling parah, yang berarti risiko tinggi kelaparan massal dan kematian.

Baca juga: Milisi Houthi Melancarkan Serangan Terbesar di Laut Merah, Protes Terhadap Perang Israel di Gaza

Dikutip dari Reliefweb, lebih dari 80 persen orang yang saat ini diklasifikasikan dalam Fase 5 di seluruh dunia berada di Gaza.

Hampir tidak dapat dihindari bahwa kelaparan akan terjadi kecuali ada gencatan senjata dan Israel mengizinkan lebih banyak bantuan dan barang komersial masuk ke wilayah tersebut.

Meskipun telah diumumkan berulang kali, namun belum ada perbaikan dalam jumlah pasokan yang sampai ke warga sipil.

Bantuan kemanusiaan saja tidak cukup untuk mengatasi krisis sebesar ini, namun Israel terus melarang sepenuhnya barang-barang komersial penting memasuki Gaza.

Pasokan komersial sebelumnya mencakup lebih dari 90 persen truk yang datang melalui penyeberangan Kerem Shalom.

Tanpa pasokan komersial yang masuk, pasar-pasar di Gaza hampir kosong dan harga makanan yang tersedia menjadi tidak terjangkau oleh kebanyakan orang.

Dalam beberapa hari terakhir, jumlah truk yang masuk ke Gaza rata-rata berjumlah lebih dari 100 truk per hari, hanya seperlima dari jumlah truk yang masuk setiap hari sebelum 7 Oktober 2023.

Jumlah tersebut pun tidak mencukupi.

Sebagian besar lahan pertanian subur di Gaza telah hancur dan hampir semua produksi pertanian, peternakan, dan perikanan terhenti akibat pemboman tersebut.

Kebanyakan toko roti telah dibom dan hanya sedikit yang tersisa yang tidak dapat membuat roti karena tidak mempunyai tepung atau bahan bakar.

Ilustrasi - Orang-orang berpegangan tangan saat memeriksa kerusakan pada bangunan yang hancur akibat pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 29 Desember 2023. (AFP)

Update Konflik Palestina Vs Israel

Masih dari Al Jazeera, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina mengatakan gencatan senjata di Gaza adalah masalah hidup dan mati.

Sementara, Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali penolakannya terhadap gencatan senjata tersebut.

Israel mengklaim telah membunuh komandan unit drone selatan Hizbullah.

Baca juga: Media Israel Umumkan 9 Perwira IDF Tewas dalam 24 Jam Terakhir, Rekor Terbanyak dalam Waktu 24 Jam

Hizbullah mengakui empat anggotanya tewas dalam serangan pada hari Selasa, tetapi menyangkal bahwa komandannya termasuk di antara mereka.

Serangan Israel melanda Gaza tengah dan selatan, dengan warga Palestina dilaporkan tewas di al-Zuwayda, al-Maghazi, dan Deir el-Balah.

Setidaknya 15 warga sipil tewas dalam serangan udara Israel di sebuah apartemen di sebelah barat kota Rafah.

Militer AS mengatakan, pihaknya menembak jatuh drone dan rudal antikapal yang diluncurkan oleh Houthi Yaman di atas Laut Merah.

Israel mengirimkan para ahli hukum terkemuka, termasuk seorang penyintas Holocaust, ke sidang di Pengadilan Dunia untuk melawan tuduhan bahwa mereka melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

Lebanon siap mengadakan pembicaraan untuk stabilitas jangka panjang di perbatasannya dengan Israel, kata Perdana Menteri sementara Najib Mikati.

Setidaknya 23.210 orang telah tewas dan lebih dari 59.100 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan 7 Oktober mencapai 1.139 orang.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini