Diketahui, AS memberikan dukungan militer dan diplomatik yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Israel setelah 7 Oktober 2023.
Namun, Washington semakin kritis terhadap Yerusalem ketika jumlah korban tewas akibat operasi militer di Gaza meningkat, dan ketika pertempuran meningkat antara Israel dan Hizbullah.
Pemerintahan Joe Biden sangat ingin melihat pertempuran di Gaza mereda, dan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza membaik secara signifikan.
AS dan Israel juga berselisih mengenai masa depan Gaza pascaperang, dimana Biden menginginkan Otoritas Palestina yang direvitalisasi untuk mengambil alih kekuasaan, dengan jalan menuju solusi dua negara, sementara koalisi sayap kanan Netanyahu yang garis keras menentang hal tersebut.
Update Perang Israel-Hamas
Dikutip dari Al Jazeera, eskalasi di Tepi Barat berjalan seiring dengan perang Gaza.
Hal ini disampaikan oleh Wasel Abu Yousef dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), setelah lima warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel pada Minggu (14/1/2024) di wilayah pendudukan.
Gaza telah mengalami pemadaman telekomunikasi selama lebih dari 48 jam ketika Paltel mengatakan dua karyawannya tewas ketika mencoba memulihkan layanan.
Lalu, serangan Amerika Serikat (AS) di Yaman tidak akan menghentikan Houthi untuk menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah, kata juru bicara Houthi Mohammed Abdulsalam.
Serangan Israel terus berlanjut dalam semalam yang menewaskan dan melukai puluhan warga sipil di Gaza tengah dan selatan.
Baca juga: Akan Kunjungi Israel hingga Tepi Barat, Menlu Australia Desak Gencatan Senjata Berkelanjutan di Gaza
Pesawat AS menembak jatuh rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi Yaman ke kapal perusak Amerika di Laut Merah.
Banyak penggerebekan semalam di Tepi Barat yang diduduki yang menyebabkan dua remaja Palestina ditembak mati dan puluhan mahasiswa ditangkap.
Setidaknya 24.100 orang tewas dan lebih dari 60.800 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel