News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Ungkap Kengerian Lihat Warga Palestina Dibunuh di Gaza, Guru di Israel Dipecat dan Dipenjara

Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Tank tentara Israel dikerahkan di Israel selatan yang berbatasan dengan Jalur Gaza pada 22 Desember 2023. Guru di Israel dipecat dan dipenjara setelah mengkritik soal kematian warga sipil Palestina.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru sejarah Yahudi di Israel, Meir Baruchin, mengungkapkan kengeriannya di Facebook saat melihat warga sipil Palestina dibunuh oleh tentara Israel di Gaza.

Buntut kritik atas kematian warga sipil Palestina itu, Meir Baruchin dipecat dari pekerjaannya di kotamadya Petach Tikvah Israel.

Setelah itu, Meir Baruchin ditangkap dan ditempatkan di sel isolasi di penjara dengan keamanan tinggi.

“Pesannya sangat jelas: tetap diam, hati-hati,” ujarnya kepada The Guardian setelah dibebaskan.

“Saya berpikir ketika saya pensiun, saya mungkin menyimpulkan bahwa ini adalah pelajaran paling penting yang pernah saya berikan dalam bidang kewarganegaraan," lanjut Meir Baruchin.

Diberitakan Al Jazeera, kasus Meir Baruchin adalah salah satu dari serangkaian kasus serupa.

Kasus seperti ini meningkat setelah adanya perubahan Undang-undang pascaperang yang memungkinkan pemerintah Israel dan pasukan keamanan untuk menekan dukungan online apa pun untuk warga Palestina.

Israel Tunjukkan Niat Lakukan Genosida di Gaza

Masih dari The Guardian, Israel telah menunjukkan niat yang mengerikan dan tak terbantahkan untuk melakukan genosida di Gaza.

Hal ini dilakukan Israel meskipun mereka mengetahui berapa banyak warga sipil yang mereka bunuh.

Afrika Selatan, yang mengajukan kasus ini ke Mahkamah Internasional (ICJ), menuduh kekerasan serius dan tindakan genosida yang dilakukan Israel.

Baca juga: 100 Hari Perang Israel-Hamas di Gaza, Netanyahu: Tak Ada yang akan Hentikan Kami

Mereka meminta para hakim untuk segera memerintahkan gencatan senjata.

Dikatakan bukti genosida terlihat pada jumlah warga sipil yang dibunuh oleh Israel dan dalam pernyataan yang dibuat oleh para pemimpin politik dan militer, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Untuk mendukung kasus tersebut, mereka menunjukkan foto-foto kuburan massal warga Palestina, bendera Israel yang menghiasi reruntuhan di Gaza, dan apa yang diklaim sebagai video Netanyahu yang menyatakan dukungan terhadap genosida.

Jumlah Korban Perang Israel-Hamas

Dikutip dari AP News, berikut jumlah korban perang Israel-Hamas, yang bersumber dari Kementerian Kesehatan Palestina dan pejabat Israel, serta pengamat internasional dan kelompok bantuan:

1. Total Kematian

  • Jumlah warga Palestina yang terbunuh di Gaza: 23.843 orang
  • Jumlah orang yang terbunuh di Israel: lebih dari 1.200
  • Jumlah warga Palestina yang terbunuh di Tepi Barat: 347

2. Warga Sipil

  • Warga sipil tewas di Gaza: Jumlah korban sipil dalam perang ini tidak diketahui, diperkirakan dua pertiga dari korban tewas adalah perempuan dan anak di bawah umur.
  • Jumlah warga sipil yang terbunuh di Israel pada 7 Oktober: 790
  • Staf PBB terbunuh di Gaza: 148
  • Petugas kesehatan tewas di Gaza: sedikitnya 337 orang
  • Jurnalis yang terbunuh di Gaza: 82

3. Tentara/Militan

  • Jumlah tentara Israel yang terbunuh pada 7 Oktober: 314
  • Jumlah militan yang dibunuh oleh Israel: lebih dari 8.000
  • Jumlah tentara Israel yang tewas dalam serangan darat Gaza: 188
  • Jumlah tentara Israel yang tewas di front utara: 9
  • Jumlah tentara Israel yang tewas akibat tembakan teman atau 'kecelakaan' di Gaza dan utara: 29

4. Cedera

  • Warga Palestina yang terluka di Gaza: 60.005
  • Warga Palestina yang terluka di Tepi Barat: lebih dari 4.000 orang
  • Total cedera Israel: 12.536
  • Tentara Israel terluka dalam serangan darat: 1.085
  • Tentara Israel terluka sejak 7 Oktober: 2.496

Sebagai informasi, perang Israel dan kelompok militan Hamas di Gaza memasuki hari ke-100 pada Minggu (14/1/2024).

Pertempuran meletus pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan mematikan di Israel selatan.

Baca juga: Menanti Putusan Kasus Genosida Israel, Presiden Iran Sebut Dunia Tuntut Keputusan yang Adil dari ICJ

Asap mengepul selama pemboman Israel di Jalur Gaza digambarkan dari posisi di sepanjang perbatasan di Israel selatan pada 4 Januari 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (JACK GUEZ / AFP)

Sejak saat itu, Israel tanpa henti menggempur Jalur Gaza dengan serangan udara dan darat yang menimbulkan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Serangan tersebut telah membuat sebagian besar warga Palestina di Gaza terpaksa mengungsi, menutup operasi di lebih dari separuh rumah sakit di Gaza, dan menyebabkan kelaparan yang meluas.

Militer Israel mengatakan pihaknya kini telah mengurangi operasi di wilayah utara yang terkena dampak paling parah.

Namun di wilayah selatan, yang dikatakan sebagai tempat persembunyian para pemimpin Hamas, mereka terus bergerak maju dengan kekuatan penuh.

Sementara itu, milisi Hizbullah Lebanon dan Israel terlibat dalam pertempuran lintas batas hampir setiap hari sejak perang dimulai.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini