Namun, penetapan itu sempat dicabut oleh pemerintahan Biden dan kini berlaku kembali.
Hamas dan Jihad Islam Kecam AS
Hamas, dalam sebuah pernyataannya, Rabu, mengecam sikap AS karena kembali menetapkan Houthi sebagai kelompk teroris.
Kelompok Palestina itu mengatakan langkah politik AS tersebut semakin memperjelas rezim pendudukan Zionis.
Dalam pernyataannya, Hamas mengatakan keputusan AS itu adalah dukungan terang-terangan Washington terhadap Israel.
"Tindakan ini juga merupakan upaya untuk menutupi kejahatan barbar dan genosida rezim Zionis di Jalur Gaza," bunyi pernyataan Hamas, yang dikutip kantor berita Palestina, Sama.
Hamas menyatakan tidanakan AS itu sekali lagi membuktikan bahwa pemerintahan Joe Biden selaras dengan rencana melebarkan rezim Israel di Palestina.
"Kebijakan Amerika tidak akan pernah menghentikan negara-negara Arab dan negara-negara bebas di dunia untuk mengekspresikan solidaritas mereka terhadap bangsa Palestina, sampai rezim pendudukan runtuh dan hancur, dan keinginan bangsa ini (Palestina) terpenuhi," urai Hamas.
Baca juga: Ansarullah Yaman: AS akan Menyesali Serangannya, Kami Sudah Siapkan Kejutan untuk Sekutu Israel
Sementara itu, Jihad Islam Palestina menyebut sikap AS tersebut adalah untuk menghukum rakyat Yaman.
"Kami yakin sepenuhnya, bahwa motif utama di balik tindakan AS adalah untuk menghukum rakyat Yaman atas dukungan mereka terhadap Palestina di Gaza," ujar Jihad Islam dalam pernyataannya, dilansir IRNA.
Namun, Jihad Islam mengatakan tindakan AS tidak akan pernah melemahkan tekad dan kekuatan bangsa Yaman.
“Dengan mengambil langkah-langkah tersebut, yang seringkali gagal, pemerintah Amerika masih berusaha untuk mendominasi negara-negara dan menggunakan terorisme sebagai dalih untuk mencapai tujuan ini," tambah Jihad Islam.
Jihad Islam menyebut rakyat Yaman dan Houthi bersaudara.
Kelompok itu juga mengatakan Houthi dan Yaman telah membuktikan keberanian mereka dengan berdiri bersama bangsa Palestina “dalam menghadapi musuh Zionis-Amerika."
AS Kembali Serang Yaman
Di hari AS menetapkan Houthi sebagai kelompok teroris, negara adidaya itu juga melancarkan serangan terhadap 14 rudal Houthi.